Sumsel alami deflasi 0,01 persen Juni 2021

id inflasi,deflasi,sumsel inflasi,bps sumsel,sumsel,provinsi sumsel

Sumsel alami deflasi 0,01 persen  Juni 2021

Pedagang cabai merah merapikan dagangannya di pasar tradisional sekip, Palembang, Kamis (21/5). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/Rei/nz/15)

Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan mengalami deflasi pada Juni 2021 senilai 0,01 persen dipicu oleh penurunan harga cabai merah, bawang merah, angkutan udara, beras, dan daging ayam ras.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan Zulkipli di Palembang, Kamis, mengatakan, walau terjadi deflasi tapi belum menunjukkan penurunan daya beli.

Deflasi pada Juni ini lebih dipengaruhi penurunan harga untuk kelompok barang yang diatur pemerintah, sementara untuk inflasi inti (di luar makanan dan energi) masih di angka 0,29 persen.

“Ini menunjukkan bahwa deflasi yang terjadi di Juni belum menunjukkan adanya penurunan daya beli karena inflasi inti masih alami inflasi,” kata dia.

Jika melihat perkembangan dalam tiga tahun terakhir, kondisi ini menjadi yang pertama di Sumatera Selatan. Ini dipengaruhi karena pada Mei ada Lebaran, kata dia.

Secara Inflasi Tahun Kalender (kumulatif) sampai bulan Juni 2021, Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan  (yoy)  Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,24 persen.

Sementara itu berdasarkan dua kota yang menjadi Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Palembang pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2021 sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan (yoy) 1,21 persen.

Kota Lubuk Linggau pada bulan Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, inflasi tahun kalender sampai Juni 2021 sebesar 0,76 persen. Inflasi tahunan (yoy)sebesar 1,63 persen.

Sementara itu berdasarkan pemantauan harga selama bulan Juni 2021 pada 90 kota IHK di Indonesia, menunjukkan 34 kota IHK mengalami inflasi. Sedangkan 56 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,36 persen, terendah di Kota Pekanbaru dan Kota Tajung Selor sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0,89 persen, terendah di Kota Palembang sebesar 0,01 persen.