Jakarta (ANTARA) - Memasuki semester II tahun 2021, para pelaku usaha travel tetap berusaha untuk optimistis meski kasus COVID-19 di tanah air semakin meningkat.
Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Pauline Suharno mengatakan belum bisa memproyeksikan dengan tepat untuk industri pariwisata di semester II 2021. Sebab, kasus COVID-19 yang belum mengalami penurunan sangat berpengaruh pada rencana perjalanan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
"Enggak bisa proyeksi, karena proyeksinya mental semua dari tahun lalu, tapi sebagai asosiasi kita optimis, kita harus optimis," ujar Pauline saat dihubungi ANTARA pada Selasa.
Pauline mengatakan pada November 2020, perjalanan wisata sudah mulai terlihat ada perbaikan. Wisatawan domestik banyak yang mulai melakukan rencana perjalanan ke Turki.
Baca juga: Cara aman staycation di tengah pandemi menurut dokter
Akan tetapi, gelombang kedua COVID-19 membuat, semua rencana perjalanan kembali menurun. Kali ini banyak orang yang takut bepergian apalagi karena disebut varian baru lebih berbahaya.
"Yang jelas kita enggak bisa proyeksi banyak-banyak, sebisanya aja apa yang untuk dijual. Sebagai travel asosiasi kita enggak bisa pesimis jadi apapun peluang yang ada, itu yang kita kerjakan," kata Pauline.
Pauline mengatakan saat ini yang menjadi fokus ASTINDO adalah mempersiapkan SDM dan memberikan wawasan baru tentang travel sehingga saat banyak destinasi yang dibuka para pelaku travel sudah siap berjualan.
Baca juga: Menengok bisnis travel Haji & Umrah pasca-vaksinasi
Sementara itu, Ketua Umum Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan hal yang tak jauh berbeda dengan Pauline. Menurut Hariyadi, pariwisata di Indonesia maupun luar negari sangat bergantung dengan kasus COVID-19.
"Kalau kita lihat secara keseluruhan kondisi di semester dua ini tidak akan lebih baik dari tahun lalu. Kita kan belum pernah menghadapi lonjakan COVID-19 segini tingginya," kata Hariyadi.
"Karena kan kalau bicara pariwisata sangat erat dengan pergerakan manusia, kalau manusianya dibatasi, pariwisatanya akan drop karena enggak ada demand-nya," lanjutnya.
Baca juga: Polisi tangkap pengemudi arogan pecahkan kaca mobil tronton
Meski demikian, Hariyadi berharap agar pemerintah bisa melangsung vaksinasi menyeluruh secepatnya. Sebab jika masyarakat sudah merasa aman, sektor pariwisata dapat kembali berjalan.
"Ini sangat tergantung sekali dengan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Bisa vaksin secepatnya untuk mencapai target populasi 70 persen karena kalau enggak, kita enggak bisa bicara pariwisata yang berani jalan lagi," ujar Hariyadi.
Berita Terkait
Kembali terjadi, awas muncul lagi kasus penipuan biro perjalanan umrah
Kamis, 27 Juli 2023 14:09 Wib
Travel umrah Palembang sambut dibukanya penerbangan ke Madinah
Sabtu, 22 Juli 2023 19:16 Wib
Sumsel jadikan Sriwijaya Travel Fest tarik wisatawan
Sabtu, 15 Juli 2023 9:45 Wib
Asperapi ajak manfaatkan Sriwijaya Travel Fair promosi wisata
Sabtu, 3 Juni 2023 12:48 Wib
Polrestabes bekuk penipu bawa kabur uang wisata SMA 21
Kamis, 25 Mei 2023 13:53 Wib
Sopir travel Palembang rasakan tol Indraprabu hemat waktu 1,5 jam
Minggu, 16 April 2023 19:03 Wib
Puluhan jamaah umrah asal Lombok telantar di Jakarta dipulangkan
Senin, 10 April 2023 13:07 Wib
Polisi tangkap tersangka kasus penipuan perjalanan umrah
Selasa, 28 Maret 2023 13:02 Wib