Kabupaten OKI prioritaskan infrastruktur dan pemulihan ekonomi

id oki,kabupaten oki,pemkab oki,ogan komering ilir,apbd oki,apbn,kementerian keuangan,infrastruktur oki,pen, berita sumsel, berita palembang

Kabupaten OKI prioritaskan infrastruktur dan  pemulihan ekonomi

Bupati OKI Iskandar. (ANTARA/HO-Pemkab OKI/21)

Kayuagung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memprioritaskan penggunaan APBD 2021-2022 untuk pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar di Kayuagung, Minggu, mengatakan prioritas ini untuk mendorong pegembangan potensi daerah serta mendukung capaian pembangunan nasional.

“Prioritas kami masih pada pemulihan ekonomi baik melalui jaring pengaman sosial maupun program padat karya untuk mendorong daya beli masyarakat. Selain itu, juga pembangunan infrastruktur,” kata Bupati OKI Iskandar.

Walau memprioritaskan pembangunan infrastruktur, menurut Iskandar tetap tidak dapat dilakukan dalam satu tahun anggaran.

Ini lantaran anggaran dana pemerintah yang bersumber dari APBD maupun APBN sangat terbatas. Untuk itu, Pemkab membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak terutama dari kalangan swasta untuk membantu pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.

“Sesuatu yang tidak mungkin jika hanya mengharapkan dari pemerintah, dengan panjang jalan mencapai 2.037,11 kilometer tentunya kami membutuhkan uluran tangan dari pihak lain untuk membantu (CSR perusahaan, red),” kata dia.

Sebagai kepala daerah, Iskandar mengatakan dirinya berupaya agar dana APBD tidak banyak tersedot untuk biaya administrasi dan birokrasi (porsi belanja pegawai).
Sedapat mungkin dana APBD banyak disalurkan untuk perbaikan layanan publik dan menyelesaikan prioritas kebutuhan daerah. Hingga kini Kabupaten OKI memplot 25 persen dana APBD untuk pembangunan infrastruktur.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Keuangan, porsi belanja pegawai menggunakan APBD rata-rata mencapai 32,4 persen sementara APBN hanya 16 persen. Sedangkan untuk alokasi pembangunan infrastruktur yang menggunakan APBD diketahui rata-rata daerah di Tanah Air hanya mencapai pesentase 13,7 persen.