Bengkulu targetkan tujuh juta ton ekspor dari Pelabuhan Pulau Baai

id Bengkulu, Bisnis, Ekonomi, Pelabuhan, Pelindo, Ekspor

Bengkulu targetkan tujuh juta ton ekspor dari Pelabuhan Pulau Baai

Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah (kacamata hitam) saat bersama manajemen PT. Pelindo II Cabang Bengkulu dan TNI Angkatan Laut Bengkulu saat meninjau aktifitas di Pelabuhan Pulau Bai Bengkulu. (Foto ANTARA/Carminanda)

Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan ekspor sebanyak tujuh juta ton komoditas unggulan daerah mulai dari sektor kemaritiman, pertanian dan batubara pada 2021 melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah mengatakan pemerintah daerah akan mengerahkan seluruh upaya agar target tersebut bisa dicapai, termasuk membantu PT. Pelindo II Cabang Bengkulu, sebagai pengelola pelabuhan dalam melengkapi fasilitas sarana yang dibutuhkan.

"Kita akan keluarkan regulasi agar seluruhnya di ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai, jadi terpusat. Target kita tujuh juta ton per tahun yang harus kita ekspor sehingga pelabuhan ini bisa naik status," kata Jon di Bengkulu, Kamis.

Mantan Bupati Lebong dua periode ini menyatakan dukungan regulasi itu akan dibuat dalam bentuk peraturan daerah (Perda) agar dapat menutupi kebocoran sumber pendapatan daerah dari sektor jasa.

Menurut Jon, selama ini banyak sumber daya Bengkulu, terutama dari sektor kemaritiman, yang dijual ke luar negeri melalui daerah lain di Indonesia, sehingga tidak memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama ini hasil laut Bengkulu, khususnya yang merupakan tangkapan nelayan tidak diekspor langsung dari Bengkulu, melainkan dari beberapa pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Priok.

Padahal, Bengkulu memiliki potensi kemaritiman yang berlimpah. Tidak hanya ikan, tetapi juga hasil laut lainnya. Namun karena keterbatasan sarana di Pelabuhan Pulau Baai, terpaksa hasil laut tersebut diekspor melalui pelabuhan luar daerah.

Selain itu, hasil pertambangan dan perkebunan seperti batubara dan minyak kelapa sawit (CPO) juga lebih banyak di ekspor melalui pelabuhan luar Bengkulu.

"Harus ada gebrakan, karena ini salah satu program kita yaitu menjaga stabilitas harga komoditas unggulan dengan cara seluruh hasil bumi kita harus bisa ekspor dari pelabuhan kita sendiri," ucap Jon.

Sementara itu, General Manajer PT. Pelindo II Cabang Bengkulu Titah Yudhana mengaku optimistis bisa mencapai target ekspor tujuh juta ton tersebut, menyusul pembangunan infrastruktur serta pemenuhan sarana dan prasarana terus dilakukan.

Pihaknya juga baru menambah kapasitas daya pendingin ikan menjadi 400 kilo volt, sehingga hasil laut para nelayan Bengkulu tidak lagi diekspor melalui pelabuhan luar daerah, melainkan dari Pelabuhan Pulau Baai.

"Tidak harus pelabuhan yang menginvestasi, bisa dari investor, tinggal bentuk kerjasamanya lagi. Tidak perlu tunggu lama-lama, dalam waktu dekat juga bisa," katanya.