Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan untuk mengendalikan hama tikus yang kini marak terjadi maka petani di Lampung diminta untuk menyiapkan burung hantu sebagai pengendali hama alami.
"Memang saat ini hama tikus sedang terjadi dibeberapa tempat, maka upaya pengendalian dilakukan salah satunya dengan menggunakan burung hantu sebagai pengendali hama alami," ujar Kusnardi, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan anjuran untuk memanfaatkan burung hantu sebagai pengendali hama alami menjadi salah satu pilihan yang cukup mudah bagi para petani.
"Kami anjurkan supaya petani memanfaatkan unsur alami yang paling mudah burung hantu, petani hanya butuh merawat dan menyediakan kandang," katanya.
Dia menjelaskan dengan adanya pengendalian hama secara alami dapat meminimalisir adanya gagal panen bagi petani.
"Kita anjurkan petani membuat kandang burung hantu, kami siap memberikan bantuan tersebut bila petani mau menyediakan kandang, sebab ini dapat meminimalisir adanya gagal panen akibat rusaknya lahan pertanian," ucapnya.
Menurutnya, bantuan lainnya bagi petani untuk mengatasi dan mengantisipasi adanya kerusakaan akibat hama tikus juga telah diberikan.
"Memang ada disejumlah daerah yang mengalami kerusakan akibat hama tikus, dan ini pun terjadi di beberapa daerah lain. Kita juga dorong agar semua bergotong royong mengatasi hal ini dan kami telah memberikan sejumlah kebutuhan untuk pengendalian hama tikus tersebut," katanya.
Berita Terkait
Polisi amankan 120 sepeda motor balap liar
Minggu, 17 Maret 2024 15:22 Wib
TNI AL dan Angkatan Laut AS godok materi Latma CARAT 2024
Sabtu, 16 Maret 2024 21:47 Wib
Bahagia itu sederhana, bisa naik mobil patroli TNI mereka sudah senang
Jumat, 15 Maret 2024 20:09 Wib
Angin kencang rusak 69 rumah di Lampung, 10 orang mengungsi karena rumah tak beratap
Selasa, 12 Maret 2024 11:51 Wib
Tutup jalur di lokasi longsor Liwa-Krui
Kamis, 7 Maret 2024 16:40 Wib
Mayat Enggi ditemukan setelah tiga hari terbawa arus Sungai Way Galih
Selasa, 5 Maret 2024 15:15 Wib
Ikut kenaikan tingkat penck silat, seorang santri di Lampung meninggal
Minggu, 3 Maret 2024 16:09 Wib
Empat remaja main di sungai, satu hilang tenggelam di Sungai Way Galih Candipuro
Minggu, 3 Maret 2024 16:02 Wib