Hendra/Ahsan akui belum temukan permainan terbaik hadapi Rian/Reza

id bulu tangkis,pp pbsi,olimpiade tokyo 2020,pelatnas cipayung,ganda putra,the daddies,hendra setiawan,mohammad ahsan,herry

Hendra/Ahsan akui belum temukan permainan  terbaik hadapi Rian/Reza

Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ditaklukkan pasangan Muhammad Rian Ardianto/Moh. Reza Pahlevi Isfahani 23-21, 13-21, 16-21 dalam laga simulasi Olimpiade Tokyo yang digelar PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/6/2021). (HO/Humas PBSI)

Jakarta (ANTARA) - Menyikapi kekalahan dalam laga simulasi Olimpiade Tokyo hari Rabu, ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengaku belum menemukan strategi permainan terbaik untuk membekuk Muhammad Rian Ardianto/Moh. Reza Pahlevi Isfahani.

Dalam pertandingan yang dilangsungkan di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, The Daddies kalah rubber game 23-21, 13-21, 16-21 dari junior mereka.

"Kami belum menemukan pola permainan yang kami mau. Masih banyak menunggu bola dan mainnya masih panjang-panjang," tutur Hendra melalui keterangan resmi PBSI, Kamis.

Baca juga: PBSI hormati hasil voting pranata skor bulu tangkis BWF

Walau kalah, Hendra/Ahsan merasa punya keuntungan dengan menjalani laga simulasi tersebut.

"Bagi kami, pertandingan ini sangat bagus. Jadi kami bisa mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang masih ada. Di sisa dua setengah minggu sebelum berangkat, akan kami perbaiki semua kekurangan itu," Hendra menuturkan.

"Tidak ada pertandingan (sebelumnya) memang membuat kami belum menemukan irama permainan lagi. Dari sini kami bisa belajar untuk lebih siap lagi ke depan," imbuh Ahsan.

Sementara itu, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan permainan Hendra/Ahsan terpengaruh program latihan yang dia berikan dalam beberapa waktu terakhir ini.

"Kalau saya melihatnya, mereka belum bisa kembali ke pola permainannya. Ini sepertinya terpengaruh dengan latihan yang saya berikan," tutur Herry.

Baca juga: Shesar dan Chico bertemu di semifinal tunggal putra Spain Masters

Ia menjelaskan belakangan tim pelatih memberikan pelatihan yang fokus pada penguatan otot tangan untuk membenahi daya pukul. Namun yang terjadi di lapangan justru Rian/Reza banyak bermain reli panjang yang menyita energi, berbeda dengan gaya The Daddies.

Lebih lanjut, Herry mengatakan hasil tersebut menjadi evaluasi bagi dirinya dan tim pelatih untuk menjalankan program berikutnya.

"Positifnya, ketika saya tanya Hendra/Ahsan tentang kekuatan tangannya, mereka bilang ada peningkatan. Di sisa waktu ini, baru saya akan fokus ke pola main dan strategi," pungkas Herry. 

Baca juga: Hasil All England 2021: Jepang pesta gelar, Malaysia kebagian satu
Baca juga: Leo/Daniel siapkan strategi jitu hadapi perempat final Spain Masters