Rupiah diprediksi melemah dibayangi wacana pengetatan moneter The Fed

id kurs rupiah,kurs dolar,dolar,kurs,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Rupiah diprediksi melemah dibayangi wacana  pengetatan moneter The Fed

Ilustrasi: Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta Pusat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi melemah dibayangi wacana pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Pada pukul 10.10 WIB rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.243 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.203 per dolar AS.

"Rupiah mungkin masih dibayangi kekhawatiran pasar terhadap wacana perubahan kebijakan moneter bank sentral AS dan kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia yang bisa memicu pengetatan aktivitas ekonomi lebih lanjut," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.

Menurut Ariston, hal tersebut berpotensi menekan rupiah terhadap dolar AS hari ini.

Tapi di sisi lain, lanjutnya, membaiknya minat pasar terhadap risiko dengan positifnya indeks saham AS semalam dan indeks saham Asia pagi ini, bisa menahan pelemahan rupiah.

"Pasar tidak sepenuhnya meyakini ada perubahan kebijakan di bank sentral AS dalam waktu dekat," ujar Ariston.

Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan Indonesia Mei 2021. Ariston menilai, apabila surplusnya melebihi surplus sebelumnya, bisa menahan pelemahan rupiah dan rupiah mungkin bisa menguat.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.230 per dolar AS dengan potensi menguat di kisaran Rp14.180 per dolar AS.

Pada Senin (15/6) lalu, rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.189 per dolar AS.