Kabupaten OKI kejar target penurunan stunting jadi 14 persen pada 2024

id OKI,kabupaten OKI,ogan komering ilir,pemkab OKI,stunting,kasus stunting

Kabupaten OKI kejar target penurunan stunting jadi 14 persen pada 2024

Bupati OKI Iskandar. (ANTARA/HO/21)

Kayuagung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir  mengejar target penurunkan prevalensi kasus stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 seperti yang ditetapkan pemerintah pusat.

Asisten Bidang Administrasi Umum Kabupaten OKI M Lubis di Kayuagung, Jumat mengatakan pencegahan kasus stunting menjadi salah satu prioritas utama di Kabupaten OKI.

Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Kabupaten OKI yang pada tahun 2018 adalah 30,6 persen turun menjadi 11,08 persen pada tahun 2019. Kemudian, turun menjadi 8,44 persen pada tahun 2020.

Total desa lokus stunting di Kabupaten OKI sampai dengan tahun 2022 ditargetkan berjumlah 40 desa dengan rincian pada tahun 2019 terdapat 10 desa, tahun 2020 bertambah menjadi 20 desa, tahun 2021 bertambah menjadi 30 desa, dan 2022 menjadi total 40 desa yang tersebar di seluruh kecamatan di OKI.

Lubis mengatakan pemkab mengajak semua pihak berperan aktif mengkampanyekan program-program pencegahan kasus stunting.

“Salah satunya melalui rembuk stunting diharapkan setiap pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan secara konvergen dan terintegrasi,” katanya.

Bupati OKI Iskandar mengatakan terdapat banyak program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam mendukung target penurunan prevalensi stunting.

Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB), upaya percepatan perbaikan gizi merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ini untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Penguatan pelaksanaan program nasional tentang stunting ini juga tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, dengan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan yakni meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Kemudian, penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Di Indonesia lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021 telah ditetapkan di 260 kabupaten/kota untuk dilakukan intervensi penanganan stunting pada 2021, salah satu adalah Kabupaten OKI

“Kami sudah melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten OKI Tahun 2021 untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten/kota terintegrasi,” kata dia.