Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Jakarta Nyarwi Ahmad menyatakan wacana peluang bagi pasangan Puan Maharani dan Anies Baswedan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Ini menarik sekaligus menantang," kata Ahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ahmad menjelaskan kata menarik dimaksudkan karena mereka masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa saling melengkapi.
Puan Maharani memiliki kelebihan basis dukungan kuat organisasi partai politik, sebagai putri mahkota di PDI Perjuangan, dan salah satu Ketua DPP PDIP yang memiliki peran strategis di partai. Namun, Puan memiliki basis dukungan elektoral yang masih rendah sebagai kandidat presiden.
Sebaliknya, Anies Baswedan tidak memiliki basis dukungan parpol, namun memiliki tingkat dukungan elektoral yang cukup tinggi di kalangan pemilih. Sumber daya yang dimiliki oleh Puan, sangat memungkinkan pasangan ini melenggang dengan lancar dalam bursa Pilpres 2024 mendatang.
Meski demikian kata Ahmad lagi, sejauh mana mereka berpeluang menjadi pasangan capres-cawapres, sangat ditentukan oleh dua faktor. Faktor pertama yakni arus dinamika internal yang terjadi di dalam PDI Perjuangan.
Menurut dia, sejauh mana Anies bisa diterima sebagai sosok yang mendampingi Puan dan dipercaya bisa menaikkan elektabilitas Puan dalam pertarungan pilpres mendatang.
"Hal ini tidak mudah karena basis elektoral Anies dan Puan cenderung berada dalam kolam yang berbeda, dan belum tentu bisa cocok atau kompatibel satu sama lain," ujar pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gajah Mada tersebut.
Faktor selanjutnya, menurutnya lagi, yakni sejauh mana Anies sebagai cawapres tertarik untuk berpasangan atau dipasangkan dengan Puan. Mengingat, kata dia, potensi elektabilitas Anies sebagai capres cukup tinggi, tampaknya peluang ini cukup kecil. Belum lagi, ada sejumlah partai-partai papan menengah yang juga ada kemungkinan tertarik untuk menjagokan Anies sebagai capres dalam pilpres mendatang.
Berita Terkait
KPU sebut penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah sesuai undang-undang
Senin, 15 April 2024 19:45 Wib
NasDem harapkan MK tunjukkan kelasnya dalam putus sengketa pilpres
Jumat, 12 April 2024 16:56 Wib
Arief Hidayat jelaskan alasan MK tak panggil Presiden Jokowi
Jumat, 5 April 2024 15:05 Wib
UU APBN 2024 telah selesai sebelum penetapan capres-cawapres
Jumat, 5 April 2024 12:37 Wib
Muhadjir tegaskan tugas dan fungsi Kemenko PMK tak terkait pemilu
Jumat, 5 April 2024 9:52 Wib
Presiden sebut menteri akan hadir jika diundang MK
Rabu, 3 April 2024 9:08 Wib
MK hitung selisih suara bukan penyaluran bansos
Minggu, 31 Maret 2024 19:23 Wib
Partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Sumsel capai 85,93 persen
Rabu, 27 Maret 2024 20:27 Wib