Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan meminta perajin tahu dan tempe kembali bergairah produksi menyusul penurunan harga kedelai pada minggu ini.
Pemerintah juga meminta para importir kedelai menyesuaikan harga kedelai impornya, sehingga bisa membantu para perajin tahu dan tempe terus berproduksi.
"Harga kedelai dunia sudah mengalami penurunan. Kami minta dukungan para pelaku usaha, khususnya importir kedelai untuk menjaga harga kedelai impor agar harga tahu dan tempe di tingkat perajin tetap stabil. Kami juga mengapresiasi komitmen para pelaku usaha kedelai dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga kedelai pada Puasa dan Lebaran 2021 lalu," ujar Oke lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai mulai menunjukkan tren penurunan. Pada minggu keempat Mei 2021, harga kedelai berada di kisaran 15,04 dolar AS per bushels atau Rp9.220 per kilogram (kg) landed price, turun 5,1 persen dari minggu sebelumnya yaitu 15,86 dolar AS per bushels atau Rp9.604 per kg landed price.
Menurut Oke, penurunan harga kedelai dunia diharapkan terus berlanjut karena beberapa negara produsen telah memasuki masa panen.
"Meskipun mulai terjadi penurunan harga, namun harga kedelai dunia masih cukup tinggi. Hal ini akan berdampak pada penyesuaian sementara harga tahu dan tempe sebesar 10-15 persen," katanya.
Penurunan harga kedelai dunia, ujar Oke, akan berdampak baik terhadap produksi tahu dan tempe nasional.
"Kami berharap adanya penurunan harga kedelai dunia dapat disikapi secara positif oleh para pelaku usaha kedelai dalam negeri baik importir, distributor, maupun perajin tahu dan tempe. Hal itu dilakukan untuk menjaga kelangsungan usaha tahu dan tempe nasional," jelasnya.
Oke juga menegaskan Kementerian Perdagangan secara periodik akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia baik ketika terjadi penurunan maupun kenaikan harga.
Langkah tersebut guna memastikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe dan pasar wajar terkendali.
"Kami mengimbau pada para importIr untuk memastikan dan tetap menyalurkan stok kedelai secara rutin kepada seluruh perajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) di Puskopti provinsi maupun kabupaten/kota," imbuh Oke.
Kementerian Perdagangan akan memastikan distribusi kedelai terus dilakukan agar tidak terjadi ketiadaan stok.
Dalam tiga bulan mendatang, kata Oke, importir akan menyalurkan kedelai paling sedikit 5.000 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe. Nantinya, para anggota Gakoptindo dapat mengambil secara langsung dari gudang importir.
"Kerja sama penyaluran kedelai ini diharapkan akan jadi momentum bagi kebangkitan gairah perajin tahu tempe nasional untuk terus berproduksi. Sehingga, masyarakat masih akan terus mendapatkan tahu dan tempe sebagai sumber protein dengan harga terjangkau," pungkas Oke.
Berita Terkait
Mengonsumsi kedelai dapat menyehatkan kulit dan kurangi garis halus
Jumat, 1 Maret 2024 14:04 Wib
Ahli Gizi sebut konsumsi kedelai sebabkan kanker hanya mitos
Kamis, 15 Februari 2024 15:48 Wib
Ganjar harap pedagang kedelai dan pengrajintahu-tempe diperhatikan
Selasa, 5 Desember 2023 11:52 Wib
Luhut Binsar Pandjaitan bahas rencana impor sapi dan kedelai dengan Afrika Selatan
Rabu, 12 Juli 2023 12:50 Wib
Bapanas berharap perkumpulan penyalur kedelai kendalikan harga kedelai
Kamis, 2 Maret 2023 16:05 Wib
Mentan Syahrul Yasin Limpo akan beli kedelai petani Rp10 ribu per kilogram
Senin, 3 Oktober 2022 21:04 Wib
Kemendag berikan subsidi Rp1.000 per kg kedelai impor
Kamis, 29 September 2022 15:46 Wib
Mengurangi ketergantungan impor kedelai
Jumat, 23 September 2022 15:18 Wib