Sebanyak 594 pekerja migran Indonesia masih jalani karantina di Batam

id Pmi di batam, penanganan COVID batam,pekerja migran isolasi di batam,covid-19,isolasi covid-19

Sebanyak 594 pekerja migran Indonesia masih jalani karantina di Batam

Puluhan Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia mengantre saat hendak memasuki Pelabuhan Internasional Batam Centre beberapa waktu lalu. (ANTARA/Yunianti Jannatun Naim)

Batam (ANTARA) - Sebanyak 594 orang Pekerja Migran Indonesia yang baru tiba di Tanah Air masih menjalani karantina dan isolasi di sejumlah fasilitas di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Jumlahnya yang masih di Batam 594 orang," kata Ketua Satuan Tugas Khusus Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Kota Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Pekerja migran Indonesia yang baru datang dari Malaysia dan Singapura harus menjalani karantina setelah dinyatakan negatif COVID-19 dalam pemeriksaan tes usap saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre.

Pemerintah menyediakan Rusun Pemkot Batam, Rusun BP Batam dan Rusun Putra Jaya sebagai tempat mereka menjalankan isolasi sesaat setelah kembali ke Tanah Air. 

Terdapat 79 orang yang memilih menjalani isolasi mandiri di hotel, dengan pengawasan Satuan Tugas Penanganan COVID-19. 

Satgas mencatat 61 orang yang dinyatakan positif COVID-19 dalam pemeriksaan tes usap PCR saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre. Mereka segera dibawa ke Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang untuk menjalani isolasi.

Letkol Kav Sigit mengatakan pekerja migran Indonesia terus pulang ke Tanah Air melalui Batam. Namun, jumlahnya relatif menurun jika dibandingkan sebelum Lebaran pada April lalu. 

"Turun dibandingkan April tinggi, sekarang enggak terlalu," kata dia.

Saat ini tercatat sekitar 120 hingga 150 orang pulang ke Tanah Air melalui Batam setiap harinya. Sedangkan pada April lalu, sekitar 200 hingga 250 orang tiba setiap hari melalui jalur yang sama.