Gapki harapkan Pelabuhan Tanjung Carat segera terealisasi

id sawit,gapki,gapki sumsel,hilirisasi,hilirisasi komoditas,sawit rakyat,karet,batubara

Gapki harapkan Pelabuhan Tanjung Carat segera terealisasi

Sejumlah pekerja kebun kelapa sawit memilah dan mengangkut hasil panen di kawasan Kalidoni Palembang, Sumsel, Rabu (22/3). (ANTARA FOTO/Feny Selly/17)

Palembang (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Provinsi Sumatera Selatan mengharapkan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin segera terealisasi demi mempercepat hilirisasi komoditas.

Ketua Bidang Komunikasi, Publikasi dan Kampaye Positif Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Provinsi Sumatera Selatan Anung Riyanta di Palembang, Senin, mengatakan, program hilirisasi komoditas (karet, batubara dan sawit) di Sumatera Selatan ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak lama.

Namun kerap sulit terealisasi lantaran Sumsel tidak memiliki pelabuhan laut dalam (samudera).

“Pelabuhan bagian penting dari investasi. Sumsel selama ini outletnya berada di Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Dumai, hingga Pelabuhan Panjang Lampung. Sehingga ini yang membuat investor sulit didatangkan,” kata dia.

Oleh karena itu, semua stakeholder sawit sangat mengharapkan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat dapat segera terealisasi karena untuk di Sumsel terdapat 1,2 juta Hektare lahan sawit dengan produksi 3,3 juta ton CPO per tahun.

Baca juga: Gapki Sumsel berharap program peremajaan sawit rakyat berlanjut
Baca juga: Sumsel kawal realisasi proyek Pelabuhan Tanjung Carat

Di Sumsel juga terdapat 267 perusahaan, 77 unit pabrik pengolahan dengan produksi 4.000 ton Fresh Fruit Bunches/hour.

“Jika tidak ada investor yang masuk maka potensi yang ada ini akan terbuang percuma. Tidak ada nilai tambah bagi Sumsel karena yang dapatnya daerah lain,” kata dia.

Akan lebih baik jika pelabuhan tersebut juga terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus industri sawit seperti yang ada di Pelabuhan Tanjung Priuk.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pemerintah provinsi terus mengawal realisasi proyek Pelabuhan Tanjung Carat karena ditargetkan pada akhir tahun 2021.

Koordinasi terus dilakukan antara pemprov dan pemerintah pusat agar target yang diberikan Presiden Jokowi itu dapat terlaksana.

“Tentunya kami (pemprov) kawal terus, dimana ada kendala selalu diupayakan agar ditemukan solusinya,” katanya.

Terkait persiapan untuk pembangunan proyek tersebut, ia mengatakan Sumsel sudah memastikan bahwa areal seluas 461 Hektare yang diproyeksikan menjadi lokasi pelabuhan itu Clear And Clean (CNC)

Sementara itu, dukungan mendirikan Pelabuhan Tanjung Carat ini sudah diberikan pemerintah pusat dengan siap mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar agar akhir tahun 2021 sudah bisa ground breaking.
Baca juga: Mewujudkan pelabuhan samudera impian di Tanjung Carat