Ekspor Sumsel gunakan pelabuhan daerah lain terus meningkat

id ekspor sumsel,impor sumsel,pelabuhan,pelabuhan boom baru,pelabuhan palembang,ekspor impor sumsel,ekspor komoditas sumsel

Ekspor Sumsel gunakan pelabuhan daerah lain terus meningkat

Aktivitas bongkar muat dipelabuhan boom baru Pelindo II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/1/2019). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/19)

Palembang (ANTARA) - Arus ekspor komoditas asal Sumatera Selatan menggunakan pelabuhan di daerah lain terus meningkat pada 2021 jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Jumat, mengatakan, keadaan ini sebenarnya kurang baik bagi Sumsel karena yang mendapatkan keuntungan justru daerah lain.

“Itulah diharapkan Pelabuhan Tanjung Carat segera terealisasi agar Sumsel dapat nilai tambah atas komoditas yang dimilikinya,” kata Endang.

Berdasarkan data BPS Sumsel, ekspor pada bulan April 2021 dilakukan melalui pelabuhan Boom Baru dengan senilai 343,40 juta dolar AS (79,90 persen), Dermaga Plaju 8,26 juta dolar AS (1,92 persen), Kertapati 3,49 juta dolar AS (0,81 persen), dan pelabuhan di luar Sumatera Selatan sebesar 74,63 juta dolar AS (17,37 persen) yaitu pelabuhan Tanjung Priok 69,87 juta dolar AS, Pelabuhan Jambi 2,84 juta dolar AS, dan Bandara Soekarno Hatta 1,39 juta dolar AS dan Pelabuhan Panjang Lampung 533,00 ribu dolar AS.

Baca juga: April 2021, ekspor Sumsel naik 19,19 persen
Baca juga: Ekspor Sumsel terus membaik di tengah pandemi
Ekspor komoditas asal Sumatera Selatan yang menggunakan pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru Palembang pada Februari 2021 mencapai 16,32 persen, sementara pada periode yang sama 2020 hanya 14,93 persen dari total ekspor.

Menurutnya, Sumsel juga tidak akan maksimal dalam perdagangan luar negeri karena memiliki daya saing yang rendah dibandingkan daerah lain, mengingat tidak memiliki pelabuhan laut.

Namun, jika pelabuhan samudera itu sudah tersedia maka ekspor dapat langsung dilakukan ke negara tujuan tanpa melalui pelabuhan di daerah lain.

Terkait ini, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Pemorov berupaya mempercepat realisasi Pelabuhan Tanjung Carat dengan target dapat ‘ground breaking’ pada akhir 2021.

“Lahan seluas 461 hektare sudah disiapkan dan statusnya juga sudah Clear And Clean,” kata Herman Deru.

Sejauh ini dukungan mendirikan Pelabuhan Tanjung Carat ini sudah diberikan pemerintah pusat dengan siap mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar.

Pemerintah menargetkan pelabuhan tersebut dapat beroperasi penuh pada 2023.

Hadirnya pelabuhan samudra ini dipandang sebagai kebutuhan mendesak lantaran alur Sungai Musi semakin lama semakin mendangkal, sementara perekonomian Sumsel bertumpu pada ekspor batu bara, karet, dan minyak sawit.
Baca juga: Sumsel kawal realisasi proyek Pelabuhan Tanjung Carat
Baca juga: Mewujudkan pelabuhan samudera impian di Tanjung Carat