Chelsea takluk di final Piala FA, Thomas Tuchel merasa kurang beruntung

id piala fa,chelsea,thomas tuchel,leicester,berita sumsel, berita palembang, palembang hari ini

Chelsea takluk di final Piala FA, Thomas Tuchel merasa kurang beruntung

Ekspresi manajer Chelsea Thomas Tuchel setelah timnya dikalahkan Leicester City dalam final Piala FA di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (16/5/2021) waktu setempat. (Pool via REUTERS/NICK POTTS)

Jakarta (ANTARA) - Thomas Tuchel merasa Chelsea kurang beruntung saat takluk 0-1 di tangan Leicester City dalam partai final Piala FA di Wembley, London, Inggris, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).

Kendati menggunakan terma kurang beruntung, Tuchel cukup gamblang merujuk komentarnya itu terhadap beberapa keputusan wasit yang merugikan timnya.

"Kami kecewa dan tidak marah dengan penampilan para pemain, saya pikir performa mereka cukup untuk memenangkannya," kata pelatih asal Jerman itu usai pertandingan, seperti yang dikutip Reuters.

"Saya pikir hari ini kami tidak beruntung dan kami tidak pernah menyembunyikan bahwa kami perlu memiliki itu untuk menang di level ini. Anda membutuhkan momentum, pengambilan keputusan, detail kecil, wasit," lanjutnya.

Chelsea mampu menjebol gawang Leicester di pengujung laga, tetapi gol mereka dianulir oleh VAR dan wasit Michael Oliver yang menilai Ben Chilwell sudah lebih dulu terjebak offside.

Tuchel juga mengungkap bahwa asistennya bersama sejumlah para pemain meyakini Ayoze Perez terlebih dulu melakukan pelanggaran handball dalam proses gol semata wayang Youri Tielemans untuk Leicester.

"Saya tidak melihatnya. Asisten saya melihatnya di layar di bangku cadangan dan para pemain langsung mengatakan itu adalah handball," kata Tuchel.

Keluhan Tuchel tidak mengubah kenyataan bahwa tayangan ulang VAR yang terpampang di layar besar Wembley memperlihatkan Chilwell sedikit offside dibandingkan pemain terakhir Leicester dalam proses serangan Chelsea yang berujung gol itu.

Dan insiden sebelum gol Tielemans memperlihatkan bola lebih dulu mengenai lutut Perez sebelum tipis mengenai tangan penyerang asal Spanyol itu.

Mantan pelatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain itu merasa timnya telah bekerja dengan baik untuk membatasi efektivitas Leicester saat turun minum.

"Saya pikir kami bertahan dengan baik, menekan dengan baik, tidak mengizinkan serangan balik oleh salah satu tim dengan serangan balik terbaik di Eropa," katanya.

Namun, Tuchel kurang senang dengan cara timnya gagal memanfaatkan dominasi penguasaan bola. Statistik babak pertama mencatat tak satu pun dari kedua tim bisa melepaskan tembakan tepat sasaran, termasuk Chelsea yang membuang delapan percobaan.

"Pengambilan keputusan kami di babak pertama terlalu sibuk, kami mencoba memaksakan solusi. Kami menciptakan dua lawan dua dan tiga melawan tiga situasi yang lebih menjanjikan daripada yang kami buat," katanya.

"Kami kebobolan gol dari situasi tidak berbahaya. Itu gol fantastis dan gol keberuntungan. Kami punya peluang dari Mason (Mount), gol offside yang sangat dekat. Kami tidak beruntung hari ini," pungkasnya.

Chelsea akan menghadapi Leicester lagi pada Rabu dini hari WIB (19/5) untuk partai penting dalam pertempuran untuk finis posisi empat besar di Liga Premier Inggris.

Klub London itu juga akan menghadapi Manchester City di final Liga Champions pada 29 Mei di Porto.