Pemakaman khusus COVID-19 di TPU Gandus Palembang baru terisi 15 persen

id Makam COVID-19 palembang, tpu gandus, tpu COVID-19 palembang, COVID-19 palembang, angka kematian sumsel

Pemakaman khusus COVID-19 di TPU Gandus Palembang baru terisi 15 persen

Suasana pemakaman khusus COVID-19 TPU Gandus Hills, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/5/2021). ANTARA/Nova Wahyudi

Palembang (ANTARA) - Pemakaman khusus kasus COVID-19 di TPU Gandus Kota Palembang baru terisi 15 persen dari total dua hektare lahan makam yang disiapkan pemerintah sehingga masih cukup menampung kemungkinan bertambahnya kasus meninggal.

Kepala Dinas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Pera KP) Kota Palembang Affan Nahili Prapanca, Sabtu, mengatakan saat ini terdapat 470 lebih makam kasus COVID-19 di area tersebut.

"Memang beberapa hari terakhir volumenya meningkat, per hari bisa satu sampai tiga jenazah, padahal sebelumnya tidak setiap hari," ujarnya.

Peningkatan kasus meninggal sebulan terakhir dipicu melonjaknya kasus positif COVID-19 di Sumsel terutama Kota Palembang, bahkan temuan 5.000 kasus se-Sumsel terjadi kurang dari dua bulan.

Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 Palembang paling tinggi di Sumsel
Baca juga: Sebanyak 238.402 warga Sumsel sudah vaksin COVID-19 tahap II


Namun peningkatan jumlah kasus meninggal periode harian saat ini masih sedikit lebih rendah dibanding awal-awal kemunculan COVID-19 di Palembang yang mencapai lima hingga enam jenazah per hari.

Sebab saat itu masih banyak jenazah yang dinyatakan negatif COVID-19 setelah dimakamkan, sebagian jenazah negatif tersebut menurutnya kini sudah dipindahkan oleh keluarga ke pemakaman lain.

Pihaknya memang mengizinkan pemindahan jenazah kasus COVID-19 dengan syarat harus mendapat izin dari Satgas COVID-19 setempat, selain itu juga jenazah positif COVID-19 boleh dimakamkan di TPU lain.

Baca juga: Tito Karnavian beri sinyal Sumsel siapkan Wisma Atlet Jakabaring untuk isolasi COVID-19

"Yang ingin memindahkan harus mengajukan dulu ke satgas," kata dia.

Sementara meski kapasitas lahan makam masih luas, pihaknya berharap jumlah kasus meninggal dapat terus menurun karena saat ini angka kematian di Sumsel terbilang tinggi, yakni mencapai 4,9 persen dan lebih tinggi dari rata-rata nasional.

"Kami siap menangani pemakaman jenazah, tapi tentu kita tidak berharap jumlahnya seperti awal-awal dulu," kata Affan.