Warga Palembang mulai memburu bungkus ketupat

id bungkus ketupat, kulit ketupat, ketupat lebaran, pedagang bungkus ke,daun pandan,daun kelapa,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, info sums

Warga Palembang mulai memburu  bungkus ketupat

Penjual bungkus ketupat di pasar tradisional Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan menjelang dua hari perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah yang diperkirakan jatuh pada 13 Mei 2021 mulai memburu bungkus ketupat yang terbuat dari daun kelapa dan pandan.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Selasa, tampak warga kota setempat memborong bungkus ketupat selain kebutuhan Lebaran lainnya.

Hidayat salah seorang pedagang yang biasa menjual bungkus ketupat di Pasar Sekip Ujung Palembang, setiap menjelang hari besar agama Islam itu bungkus ketupat masih banyak yang mencarinya.

"Bungkus ketupat dari daun kelapa dan pandan masih banyak dicari warga Bumi Sriwijaya ini, walaupun kini makanan modern banyak bermunculan," ujarnya.

Bunkus ketupat ditawarkan kepada pembeli dengan harga bervariasi tergantung ukuran besarnya dan bahannya dari daun kelapa atau daun pandan.

Selama ini kulit ketupat terbuat dari daun kelapa, namun sejak empat tahun terakhir mulai menjual yang berbahan baku daun pandan.

Bungkus ketupat yang terbuat dari daun pandan sangat diminati warga kota ini, karena ketika dimasak ketupat mengeluarkan aroma wangi pandan.

Kulit ketupat dari daun pandan dijual dengan harga sedikit lebih mahal dari yang bahan daun kelapa, namun pembelinya tetap saja banyak.

Bungkus ketupat yang terbuat dari daun kelapa dijual Rp10.000-12.500 per ikat isi 10 buah, sedangkan dari daun pandan dijual Rp17.500-22.000 per ikat isi 10 buah tergatung ukuran besar dan kecilnya, kata pedagang itu.

Sementara salah seorang pembeli Hairunnisa mengatakan ketupat merupakan ciri khas warga kota ini pada setiap Lebaran Idul Fitri.

Meskipun makanan modern telah merambah kota pempek ini, makanan tradisional sebagai ciri khas daerah tetap dipertahankan. Tanpa adanya ketupat, kata dia, rasanya tidak berlebaran.