Pasien sembuh COVID-19 di Sumsel bertambah 313 orang

id corona sumsel ,kasus sembuh sumsel,kasus kematian sumsel,dr iche,rekor COVID-19 sumsel,berita sumsel, berita palembang, palembang hari ini

Pasien sembuh COVID-19 di Sumsel  bertambah 313 orang

Arsip - Donor plasma konvalesen di unit khusus Rumah Sakit Bhayangkara Mohamad Hasan Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (19/3/2021). ANTARA/Fenny Sely

Palembang (ANTARA) - Pasien positif COVID-19 di Sumatera Selatan yang dinyatakan selesai isolasi bertambah 313 orang pada Jumat, sehingga total kasus kesembuhan menjadi 19.131 orang atau mencapai 88,98 persen.

Data COVID-19 Dinkes Sumsel, Sabtu, mencatat tambahan 313 kasus sembuh tersebut berasal dari Kota Palembang (246 orang), Musi Banyuasin (14 orang), Musi Rawas (14), Lahat (10), Muara Enim (sembilan), Banyuasin (sembilan), OKU Timur (delapan), Lubuklinggau (dua) dan Empat Lawang (satu).

Kasus kesembuhan terbanyak berada di Kota Palembang (9.671 orang), disusul Muara Enim (1.447 orang), Lubuklinggau (1.294 orang), Musi Banyuasin (1.202 orang), Banyuasin (971 orang), Prabumulih (907), Lahat (705).

Selanjutnya OKU Timur (677), Musi Rawas (487), Penukal Abab Lematang Ilir (428), Ogan Ilir (239), OKU (285), Musi Rawas Utara (245), Pagaralam (172), OKI (159), Empat Lawang (93), OKU Selatan (92) dan luar wilayah (37).

Meski kasus sembuh bertambah signifikan, namun kasus kematian juga terus bertambah dan telah tercatat sebanyak1.062 kasus dengan rasio mencapai 5,18 persen, naik dibandingkan kasus kematian pada 7 Mei yakni 4,93 persen.

Selain itu kasus konfirmasi positif juga bertambah 150 kasus dan tercatat sebagai tambahan kasus positif harian tertinggi sejak virus tersebut melanda Bumi Sriwijaya.

Anggota Tim Ahli COVID-19 Sumsel bidang epidemiologi Dr. Iche Andriany Liberty mengatakan kondisi kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan signifikan, bahkan rentang waktu kemunculan 1.000 kasus di Sumsel hanya butuh delapan hari.

"Perhari ini saja kasus aktif dan kematian di Sumsel masih lebih tinggi dari rata-rata nasional, sedangkan kasus sembuh lebih rendah," kata dia.

Selain 3T yang masih belum optimal, menurutnya mobilitas warga selama Ramadhan dan jelang lebaran juga berkontribusi meningkatkan kasus positif yang secara langsung memicu naiknya okupansi ruang perawatan rumah sakit.

Setidaknya saat ini tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di Sumsel masih di atas 50 persen.