Di Tangerang ditemukan 21 sampel makanan mengandung bahan kimia berbahaya

id dinkes,makanan mengandung formalin,makanan mengandung kimia berbahaya

Di Tangerang ditemukan 21 sampel makanan mengandung bahan kimia berbahaya

Pemeriksaan makanan takjil oleh dinkes dan menemukan sampel yang ada kandungan kimia berbahaya. (ANTARA/HO)

Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang menemukan 21 sampel dari makanan takjil seperti tahu hingga kikil yang mengandung bahan kimia atau pun bakteri berbahaya dari hasil screening cepat terhadap 410 sampel.

“Untuk jenis sampel yang ditemukan adanya kandungan berbahaya, didominasi jenis takjil berbagai tahu. Selain itu, juga ditemukan pada kikil, somay, ceker, seblak, krupuk pasir, pacar cina, arum manis hingga lumpia,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Tangerang, Banten dr.Harmayani dalam keterangannya Sabtu.

Selanjutnya, kata dr Harmayani, terhadap 21 sampel tersebut akan didalami kandungan kimia dan bakterinya di UPT Labkesda Kota Tangerang. Dinkes pun akan melakukan tindak lanjut persuasif berupa pembinaan dan edukasi kepada para pedagang yang bersangkutan.

“Pada pembinaan atau proses edukasi, Dinkes akan memberitahu bahaya terparah akan kandungan kimia yang mereka pakai. Selain itu, Dinkes juga akan memberikan pemaparan jenis-jenis bahan pengganti yang aman atau layak untuk dimakan konsumen,” katanya.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan pengecekan kualitas makanan dan minuman di 13 Kecamatan secara serentak. Sekitar 401 sampel yang dijual diberbagai pusat keramaian penjual takjil dilakukan screening cepat untuk diketahui ada tidaknya kandungan kimia dan bakteri berbahaya.

Setiap kecamatan diambil 25 hingga 40 sampel yang dilakukan oleh petugas Puskesmas melalui pendampingan dari pihak Kecamatan dan Kelurahan setempat. Sampel yang diambil mulai dari soto mi, tahu, batagor, gendar, siomay, bakso, pacar cina, kwetiau, lumpia dan berbagai jenis takjil lainnya.

“Pengambilan sampel kita fokuskan pada titik-titik keramaian jajanan takjil di Kota Tangerang. Hal ini kita lakukan, sebagai tanggung jawab Pemkot melalui Dinkes untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pangan yang beredar di Kota Tangerang,” katanya.