Tim peneliti telusuri sejarah masuknya Islam ke wilayah Uluan Sumsel

id sejarah islam uluan,sejarah islam sumsel,penelitian sejarah islam,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, palembang hari ini

Tim peneliti telusuri sejarah masuknya Islam  ke wilayah Uluan Sumsel

Arsip Foto. Tim peneliti dari Balai Arkeologi Sumsel mengukur manuskrip aksara ulu dalam penelitian di wilayah Uluan Sumsel pada Rabu (14/4/2021). (ANTARA/HO/Balai Arkeologi)

Ada juga naskah ulu, kaghas, daluwang, Arab-Melayu, dan arsip-arsip Belanda
Palembang (ANTARA) - Tim peneliti menelusuri sejarah masuknya ajaran agama Islam ke wilayah Uluan Sumatera Selatan (Sumsel) dan sekitarnya berdasarkan sumber-sumber data arkeologi.

Ketua tim peneliti dari Balai Arkeologi Sumsel Wahyu Rizky Andifani di Palembang, Sabtu, mengatakan bahwa penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu dari 13 April hingga 4 Mei 2021.

"Hasil penelitian ini akan melengkapi informasi sejarah Islamisasi di wilayah Uluan, termasuk siapa yang membawa Islam ke sini dan pengaruh-pengaruhnya," kata Wahyu.

Menurut dia, informasi mengenai awal mula Islam masuk ke wilayah Uluan Sumatera Selatan masih minim dan selama ini kebanyakan berasal dari sumber sejarah lisan. 

Informasi mengenai sejarah Islam yang ada di prasasti dan naskah serta sumber data arkeologi lainnya belum banyak diteliti.

Wahyu mengatakan bahwa tim akan meneliti benda-benda sejarah seperti nisan di permakaman Muslim, masjid kuno, mushaf Al Quran kuno, serta prasasti beraksara ulu yang ditulis di tanduk dan bambu untuk menyelisik sejarah masuknya Islam ke wilayah Uluan Sumsel.

"Ada juga naskah ulu, kaghas, daluwang, Arab-Melayu, dan arsip-arsip Belanda," kata dia.

Penelitian mengenai sejarah masuknya Islam ke wilayah Uluan Sumsel antara lain melibatkan Retno Purwati, Titet Fauzi Rachmawan, dan Rizky Oktarika dari Balai Arkeologi Sumsel; Ghilman Assilmi (arkeolog dari Universitas Indonesia), Churmatin Nascoichah dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, dan Lara Wilis (antropolog UGM).

Nor Huda dari UIN Raden Fatah Palembang, Aryo Arum Binang dari Dinas Pariwisata Pagaralam, Nuzulur Romadona dari Komunitas Aksara Ulu di Fakultas Hukum UIN Raden Fatah, dan dua orang fotografer juga terlibat dalam kegiatan penelitian tersebut.