Bupati OKU minta optimalkan fungsi TPID

Baturaja (ANTARA) - Pelaksana Harian Bupati Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Edward Chandra meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengoptimalkan tugas dan fungsinya dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tetap stabil selama bulan suci Ramadhan.

"Sesuai dengan tugas dan fungsi TPID yaitu untuk memastikan pasokan komoditas tidak mengalami kenaikan harga khususnya selama Ramadhan dan hingga Hari Raya Idul Fitri nanti," kata Edward Chandra di Baturaja, Kamis.

Selain kebutuhan bahan pokok, TPID juga harus memastikan sektor-sektor lainnya, seperti akses pendistribusian pasar yang masuk maupun keluar daerah Kabupaten OKU tetap terkendali.

Hal tersebut dilakukan agar pemerintah dapat mengambil langkah kebijakan yang cepat dan akurat jika terjadi lonjakan harga atau kelangkaan kebutuhan pokok.

"Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga seperti Diperindag agar melakukan pengawasan mulai dari produksi, ketersediaan dan pendistribusian komoditas di pasar supaya aman dan terkendali," tegasnya.

Kabag Perekonomian Setda OKU, Tommy menambahkan sesuai tupoksinya TPID terbagi dari dua tim yaitu tim yang mengolah data dan  melakukan pemantauan data di pasar.

Dari hasil pantauan di dua pasar Baturaja pada awal Ramadhan tahun ini terjadi lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok namun tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Seperti harga daging sapi dari sebelumnya dipatok pedagang sebesar Rp132.500/Kg, sekarang naik menjadi Rp135.000/Kg.

Kemudian cabai rawit hijau Rp55.000/Kg, bawang putih Rp27.000/Kg, bawang merah Rp31.500/Kg, telur ayam ras Rp23.500/Kg, gas LPG ukuran 5 kg Rp76.000/tabung dan gas 3 kg seharga Rp22.700/tabung.

"Terkait pasar murah kami harapkan dapat digelar oleh Bulog OKU dengan memanfaatkan stok kebutuhan pokok yang tersedia di gudangnya," ujarnya.