Polisi evakuasi temuan kerangka manusia yang ditemukan warga di gubuk

id Berita Aceh Terkini,Berita Aceh,Berita Aceh Terbaru

Polisi evakuasi temuan kerangka manusia yang ditemukan warga di gubuk

Petugas mengevakuasi kerangka diduga almarhum Musliadi (24), warga Desa Alue Tho, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, yang ditemukan di kawasan kebun karet di Desa Tuwi Meuleusong, Kecamatan Seunagan Timur, kabupaten setempat, Selasa (13/4/2021) petang. (ANTARA/HO-Dok. Polres Nagan Raya Aceh)

Suka Makmue (ANTARA) - Petugas kepolisian Polsek Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya, Aceh, pada Selasa jelang petang, mengevakuasi kerangka manusia ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nagan Raya, setelah sebelumnya ditemukan warga di kawasan kebun di Desa Tuwi Meuleusong Kecamatan Seunagan Timur.

“Berdasarkan keterangan pihak keluarga, kerangka yang ditemukan ini adalah Musliadi, 24 tahun warga Desa Alue Tho, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, yang diduga telah menghilang sejak 43 hari lalu atau hilang sejak 1 Maret 2021,” kata Kapolres Nagan Raya Aceh AKBP Risno diwakili Kasat Reskrim AKP Machfud di Suka Makmue, Selasa malam.

AKP Mahcfud menjelaskan, temuan kerangka diduga bernama Musliadi tersebut diketahui oleh seorang warga yang hendak pergi berburu di kawasan Desa Tuwi Meuleusong Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya.

Kerangka manusia tersebut kemudian disampaikan kepada warga lainnya termasuk petugas kepolisian.

Mengetahui adanya informasi tersebut, kata AKP Machfud, ayah kandung korban Abdul Rafur kemudian pergi ke lokasi kejadian guna memastikan kerangka dimaksud.

Setelah menemukan pakaian diduga mirip yang digunakan oleh anak kandungnya bernama Musliadi di gubuk dekat dengan temuan kerangka, Abdul Rafur memastikan bahwa kerangka tersebut merupakan anak kandungnya.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Macfud dan disaksikan sejumlah petugas kepolisian, sehingga kemudian kerangka tersebut dibawa ke RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya guna dilakukan visum et repertum.

Namun saat tiba di rumah sakit, kata AKP Machfud, pihak keluarga kemudian keberatan dilakukan visum et repertum sehingga kemudian kerangka Musliadi kemudian dibawa pihak keluarga, guna dikebumikan.

“Menurut keterangan keluarga, korban almarhum Musliadi ini pergi dari rumah. Korban selama ini diduga mengalami depresi (gangguan kejiwaan),” kata AKP Machfud.