Petani sambut gembira kenaikkan harga kopra

id Kelapa,petani kelapa,harga kopra naik,kopra,perkebunan kelapa

Petani sambut gembira kenaikkan harga kopra

Petani bergairah mengolah kelapa menjadi kopra karena harga menjanjikan (Foto: ANTARA/sarjono)

Kendari (ANTARA) - Kalangan petani kelapa di Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara menyambut gembira kenaikan harga pembelian kopra di tingkat petani maupun pengumpul.

Petani kelapa La Burhani (54) di Kendari, Selasa mengatakan petani bergairah mengolah kelapa menjadi kopra karena harga pun menjanjikan.

"Mengolah kelapa menjadi kopra pekerjaan menantang. Prosesnya panjang sehingga wajar petani mengeluh kalau harga hanya kisaran Rp8.000 per kilogram," kata La Burhani.

Informasi yang dihimpun menyebutkan harga kopra ditingkat pengumpul Rp11.000 per kilogram.

Pedagang pengumpul kopra Asep (39) mengatakan petani bergairah mengolah kopra karena harga tingkat petani mencapai Rp11.000 per kilogram.

"Saat ini petani kelapa bersemangat mengurus kopra karena harga menjanjikan. Berbeda tahun 2020 harga kopra menyedihkan sampai terjun Rp8.000 per kilogram," kata Asep.

Petani memproses buah kelapa menjadi kopra melalui dua cara, yakni pengasapan dan dijemur.

"Kebetulan saat ini curah hujan tinggi maka petani memilih mengasapi kelapa menjadi kopra. Tidak ada perbedaan harga yang mencolok antara kopra pengasapan dan penjemuran," ujar Asep.

Pedagang kopra Albert (53) mengatakan pembelian harga kopra di tingkat petani maupun pengumpul di sentra sentra produksi mengikuti harga ekspor.

"Fluktuasi harga komoditi pertanian, seperti kopra, mete, kakao, merica dan lain lain sangat dipengaruhi perkembangan harga global," katanya.

Ia mengharapkan petani komitmen merawat tanaman kelapa karena dalam situasi apa pun selalu menyambung hidup.

Kelapa tidak hanya bernilai ekonomi setelah diolah menjadi kopra tetapi petani dapat menjual kelapa muda.

Batang kelapa pun dapat dijual, sabuk kelapa, tempurung hingga daun kelapa dapat bernilai ekonomi.