Pasien isolasi COVID-19 di Bangka Barat bertambah menjadi 165 orang

id bangka barat,babel,positif covid-19,isolasi

Pasien isolasi COVID-19 di Bangka Barat bertambah menjadi 165 orang

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Babel, M. Putra Kusuma. (FOTO ANTARA/ Donatus Dasapurna)

Mentok, Babel (ANTARA) - Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan jumlah pasien yang saat ini diwajibkan menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu pada Selasa (13/4) bertambah 22 kasus sehingga jumlah totalnya naik menjadi 165 orang, yang tersebar di seluruh kecamatan.

"Sebanyak 165 orang tersebut tersebar di enam kecamatan, meliputi Kecamatan Mentok 24 orang, Simpangteritip 14 orang, Parittiga 17 orang, Kelapa enam orang, Tempilang 26 orang dan paling banyak dari Kecamatan Jebus 78 orang," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma di Mentok, Selasa.

Ia menjelaskan, sebanyak 22 orang yang dinyatakan positif terkonfirmasi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 itu berasal dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Jebus delapan orang, Mentok empat orang, Simpangteritip dua orang, Parittiga empat orang dan dari Kecamatan Tempilang empat orang.

Kasus-kasus baru yang terlaporkan pada Selasa ini merupakan hasil dari pengembangan kontak erat kasus sebelumnya dan sudah melalui pemeriksaan tes cepat  antigen dengan hasil positif COVID-19.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Babel untuk pemeriksaan para warga yang memiliki kontak erat dengan kasus sebelumnya, di antara yang sudah diperiksa hasilnya menunjukkan positif COVID-19," ujarnya.

Dengan adanya penambahan 22 kasus baru tersebut diharapkan masyarakat di daerah itu semakin waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, minimal menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Kesadaran menggunakan masker perlu terus ditingkatkan, kami juga mengimbau warga rajin cuci tangan menggunakan sabun, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas," katanya.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan merupakan salah satu upaya meminimalkan risiko penularan yang saat ini potensinya semakin meningkat karena sudah terjadi transmisi antarwarga dalam daerah.

"Pola penularan antarwarga dalam daerah sudah semakin meningkat, kita perlu menyikapi dengan bijaksana, waspada dan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Sebagai upaya penanggulangan lain, saat ini pemerintah juga terus melakukan vaksinasi kepada para calon penerima yang sebelumnya sudah dilakukan pendataan di seluruh wilayah kecamatan di daerah itu.

"Kami minta dukungan masyarakat untuk ikut serta dalam menyukseskan kegiatan vaksinasi sebagai usaha bersama mengendalikan penularan dan mengakhiri pandemi," demikian M. Putra Kusuma .