Siklon tropis hancurkan rumah-rumah, padamkan listrik di pesisir barat Australia

id SIKLON TROPIS,SIKLON SEROJA,Australia

Siklon tropis hancurkan rumah-rumah, padamkan listrik di pesisir barat Australia

dokumentasi - Kampung Nefo di Desa Nunbanun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang diterjang siklon tropis Seroja pada 4-5 April lalu. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Sydney (ANTARA) - Siklon tropis di pesisir barat Australia menghancurkan sejumlah rumah dan memadamkan listrik bagi ribuan orang dalam semalam sebelum pelemahan listrik pada Senin pagi waktu setempat.

Para pejabat mengatakan sekitar 70 persen bangunan di kota pesisir Kalbarri, yang terletak sekitar 500 km utara dari ibu kota negara bagian Perth, telah mengalami kerusakan saat badai yang masuk ke kategori tiga itu melanda pada Ahad malam.

Sekitar 30 persen dari kerusakan itu cukup "parah", menurut Komisioner Layanan Darurat Western Australia Darren Klemm pada stasiun penyiaran Australian Broadcasting Corporation (ABC).

"Situasi di Western Australia masih sangat serius," ujar Perdana Menteri Scott Morrison melalui unggahan di laman Facebook resminya, menambahkan bahwa rencana respon kebencanaan pemerintah federal telah berlangsung.

Siklon tropis Seroja telah diturunkan menjadi kategori dua setelah melanda dan diperkirakan akan terus melemah sepanjang hari, meski para pejabat memperingatkan siklon dapat tetap membawa hembusan angin yang merusak serta hujan deras.

Foto-foto di media sosial dan siaran lokal menunjukkan kabel listrik yang jatuh, puing-puing dan rumah-rumah yang kehilangan atap dan tembok. Otoritas negara bagian Western Australia membuka tiga pusat evakuasi untuk mereka yang mengungsi.

Area tersebut berada dalam waspada tingkat tinggi terkait badai itu, mengingat rumah-rumah dan gedung-gedung lain tidak dibangun untuk menghadapi siklon tropis, yang biasanya tidak mendorong terlalu jauh ke selatan.

"Ini adalah kejadian cuaca yang jarang terjadi bagi masyarakat di bagian selatan dan timur Western Australia," kata Biro Meteorologi.

Sumber: Reuters