Kabupaten OKI kebut realisasi vaksinasi guru dan lansia

id oki,kabupaten oki,pemkab oki,vaksin,vaksin guru,vaksin lansia,ogan komering ilir

Kabupaten OKI kebut realisasi vaksinasi guru dan lansia

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri (kedua dari kanan) bersama Wakil Bupati OKI HM Dja'far Shodiq meninjau vaksinasi bagi guru dan lansia di kabupaten tersebut. (ANTARA/HO/21)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mempercepat realisasi vaksinasi bagi kalangan guru dan lansia dengan menyasar 1.400 orang.

Wakil Bupati Kabupaten OKI HM Dja’far Shodiq di Kayuagung, Jumat, mengatakan, dengan percepatan tersebut diharapkan dapat berdampak signifikan pada penurunan angka penyebaran COVID-19 di daerah tersebut.

“Kami ingin agar proses belajar tatap muka benar-benar terlaksana pada Juli mendatang,” kata Shodiq.

Ia mengatakan sesuai keputusan tiga menteri terkait sekolah tatap muka, pihaknya memastikan untuk mendahulukan guru untuk divaksin COVID-19.

“Yang tidak kalah penting adalah kakek-nenek di rumah yang anaknya berangkat sekolah juga harus tervaksinasi,” kata Shodiq.

Shodiq mengapresiasi dukungan TNI/Polri dalam pelaksanaan vaksinasi di Ogan Komering Ilir.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab OKI yang memberikan hadiah demi menjaring minat para lansia agar mau divaksin.

“Menariknya lansia juga diberikan doorprize sebagai bentuk motivasi setelah divaksin,” kata Eko.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan pihaknya mengapresiasi dukungan TNI dan Polri terhadap program vaksinasi , mulai dari penegakan disiplin protokol Kesehatan hingga tenaga vaksinator.

“Bahkan Kapolda memerintahkan seluruh polsek tiap hari menjemput mengantar lansia yang akan divaksin ke puskesmas terdekat,” katanya.

Oleh karena itu, ia meminta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar terus mengkoordinasikan pelaksanaan vaksinasi dengan baik.

“Kami tingkatkan cakupan vaksinasi lansia untuk Sumsel rata-rata 3,8 persen. Sesuai himbauan Menkes, agar diutamakan lansia karena merupakan kelompok rentan,” ujarnya.