Sahabat Penyu temukan telur penyu di jual di pasar tradisional

id telur penyu,sahabat penyu sulbar,yusri mampi, penjualan telur penyu, satwa langka dan dilindungi

Sahabat Penyu temukan telur penyu di jual di pasar tradisional

Telur penyu yang diperjualbelikan oleh pedagang di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Majene. (ANTARA/HO/Istimewa)

Mamuju (ANTARA) - Ketua Sahabat Penyu Sulawesi Barat Yusri Mampi mengatakan, telah mendapatkan laporan adanya penjualan telur penyu di pasar tradisional di Kabupaten Majene.

"Hari ini, kami mendapat laporan bahwa di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Majene telah ditemukan seorang penjual ikan yang juga menjual telur penyu," kata Yusri Mampi saat dihubungi dari Mamuju, Minggu.

Ia mensinyalir, aktivitas penjualan telur penyu itu meningkat pada setiap musim bertelur penyu.

Ia meminta, Polda Sulbar dalam hal ini Satpolair untuk mengintensifkan patroli di wilayah perairan untuk menjaga kelestarian penyu, sebagai salah satu satwa langka yang dilindungi.

Ia juga berharap agar pihak-pihak terkait, khususnya kepolisian, rajin melakukan sosialisasi ke pasar-pasar tradisional agar tidak ada lagi telur penyu yang dijual bebas di pasar tradisional.

"Mengingat penyu adalah salah satu satwa yang keberadaannya dilindungi penuh undang-undang. Semoga pihak kepolisian giat melakukan sosialisasi agar tidak ada lagi eksploitasi penyu dan memperdagangkan telurnya," ujar Yusri Mampi.

"Jika ini rutin dilakukan petugas, saya optimistis angka perburuan telur penyu akan menurun dan bisa saja dihentikan ketika tidak ada lagi permintaan pasar," tambahnya.

Ketua Sahabat Penyu Sulbar itu juga berharap, kasus pembantaian penyu yang pernah terjadi di Kabupaten Mamuju tidak terulang lagi.

"Kami berharap, tidak ada lagi kasus pembantaian penyu, seperti yang pernah terjadi di Mamuju. Untuk itu, kami berharap dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka bisa mengetahui bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi dan apabila diperdagangkan apalagi dibantai, maka dapat dijerat pidana," kata Yusri Mampi.