Sumsel kesulitan kejar target nasional konsumsi ikan

id ikan sumsel,konsumsi ikan sumsel,target nasional konsumsi ikan,pkk sumsel,produksi ikan sumsel,dinas perikanan sumsel,berita sumsel, berita palembang,

Sumsel kesulitan kejar target nasional  konsumsi ikan

Peserta menunjukkan isi paket makanan berbahan ikan yang mereka dapatkan pada Safari Gemar Makan Ikan di Palembang, Jumat (2/4/2021) ANTARA/Feny Selly

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kesulitan dalam mengejar target konsumsi ikan secara nasional 60 kilogram/kapita/tahun meski produksi ikan cukup besar di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel Widada Krisna di Palembang, Sabtu, mengatakan saat ini tingkat konsumsi ikan di Sumsel baru 44 kilogram/kapita/tahun karena kurangnya konsumsi ikan utuh dan kecenderungan masyarakat lebih memilih ikan hasil olahan seperti pempek, model dan tekwan.

"Konsumsi pempek inilah yang justru menopang angka konsumsi ikan di Sumsel, makanya di Sumsel baru Kota Palembang yang mampu mencapai target nasional," ujarnya.

Menurut dia produksi ikan di Sumsel saat ini mencapai 60.700 ton per tahun mencakupi ikan tangkapan laut, ikan perairan umum dan ikan budidaya serta dinilai sudah mencukupi kebutuhan.

Namun ikan-ikan yang dikonsumsi cenderung dibuat menjadi makanan olahan yang dicampur dengan bahan-bahan tertentu, akibatnya tingkat kandungan ikan menjadi kecil meskipun tingkat konsumsi makanan olahan itu tinggi.

Kondisi tersebut jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia wilayah timur yang banyak mengkonsumsi ikan utuh sehingga bisa melampaui target nasional, Wedada menyebut perlu membedakan standar konsumsi ikan antar wilayah di Indonesia.

Wedada yang juga Ketua Forum Kepala Dinas Perikanan se-Indonesia mengusulkan revisi target konsumsi ikan nasional menyesuaikan kondisi daerah masing-masing karena dinilai terlalu tinggi untuk wilayah Indonesia wilayah barat termasuk Sumsel.

"Tahun ini kami akan Rakornas di Bandung, target itu akan dikoreksi lagi untuk menemukan standar yang tepat terkait angka konsumsi ikan," kata dia menambahkan.

Meski target nasional direvisi, namun pihaknya tetap berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan lewat gerakan gemar makan ikan dan mengoptimalkan peran anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

"PKK inilah yang sosialisasi langsung ke warga terutama ke ibu-ibu rumah tangga," ujarnya.