Epidemiolog Sumsel nilai tepat pembukaan cek poin jelang lebaran

id Larangan mudik, cek poin sumsel, mudik sumsel, COVID-19 sumsel,Epidemiolog sumdel, dr iche sumsel, mudik 2021,berita sumsel, berita palembang, antara

Epidemiolog Sumsel nilai tepat  pembukaan cek poin jelang lebaran

Arsip-Petugas kesehatan berpakaian pelindung lengkap mengukur suhu penumpang kendaraan roda empat di check point perbatasan Palembang-Kabupaten Banyuasin Km12 Palembang, Sumsel, Selasa (28/4/2020). (ANTARA/Feny Selly/20)

Palembang (ANTARA) - Epidemiolog Universitas Sriwijaya Dr. Iche Andriani Liberty mengatakan rencana Pemprov Sumatera Selatan membuka kembali cek poin pintu masuk jelang lebaran sebagai langkah tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19 di tengah larangan mudik.

"Gubernur perlu mengeluarkan surat edaran (SE) terkait aturan itu agar 17 kabupaten/kota benar-benar menjalankanya," kata Dr. Iche di Palembang, Rabu.

Sebelumnya Senin (30/3), Gubernur Sumsel Herman Deru mengizinkan warganya mudik saat Lebaran dengan catatan hanya antar kabupaten/kota di dalam wilayah Sumsel dan wajib menunjukkan hasil negatif uji swab maupun negatif tes Genose C-19.

Selain itu seluruh pintu masuk di 17 kabupaten/kota akan didirikan cek poin pemeriksaan untuk mencegah warga yang tidak membawa hasil tes swab bebas keluar masuk.

Deru menyebut relaksasi mudik yang dikeluarkannya itu tetap memperhatikan keamanan kesehatan masyarakat karena penyebaran COVID-19 masih ada.

Menurut Iche kebijakan relaksasi tersebut tidak bermasalah selama kontrol pengawasan dijalankan dengan benar dan efektif, sebab kelengahan dalam pengawasan pada saat mudik akan berdampak langsung dengan peningkatan kasus pasca-lebaran.

"Lebaran pasti identik dengan interaksi tubuh, maka harus diantisipasi, sayang saja kalau setelah lebaran kasus positif naik lagi karena Sumsel sudah cukup maksimal menekan kasus selama setahun terakhir," kata dia menambahkan.

Ia menilai penanganan kasus COVID-19 di Sumsel menunjukkan peningkatan dengan angka kesembuhan saat ini mencapai 88 persen dan jumlah kasus aktif di bawah 10 persen.

Namun Pemprov Sumsel perlu menetapkan jadwal pembatasan mobilisasi masyarakat jelang lebaran agar pengawasan lebih optimal, sebab positivy rate COVID-19 Sumsel saat ini tercatat 28,35 persen atau naik dari pekan sebelumnya di 27 persen.

"Masyarakat juga harus difasilitasi ketika ingin melakukan swab dan Genose C-19," jelasnya.

Data Dinkes Sumsel per 30 Maret 2021 mencatat kasus positif COVID-19 di Sumsel mencapai 17.625 kasus dengan angka kesembuhan berjumlah 15.554 orang (88,25 prsen) dan angka kematian 842 kasus (4,78 persen).