Wapres: Penanggulangan tuberkulosis tidak boleh surut selama pandemi

id hari tuberkulosis sedunia,penanggulangan tb,tuberkulosis,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, info sumsel

Wapres: Penanggulangan tuberkulosis tidak boleh  surut selama pandemi

Mahasiswi Fakultas Kedokteran membawa stiker Jangan Biarkan TB Hadir Dalam Hidup Ku ketika memperingati Hari Tanpa TB Sedunia. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis di Indonesia tidak boleh surut pada masa pandemi COVID-19.

"Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia di tengah pandemi COVID-19 ini menjadi sangat penting untuk mengingatkan kita, bahwa penanggulangan TBC tidak boleh surut sekali pun dalam situasi pandemi COVID-19," katanya di Jakarta, Rabu, saat menyampaikan arahan pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia.

Ia mengatakan bahwa upaya menanggulangi penyakit tuberkulosis tidak mudah, terlebih pada masa pandemi COVID-19.

"Sumber daya pada saat ini terkuras untuk mengatasi pandemi COVID-19, yang menyebabkan kapasitas dalam mengatasi TBC menjadi jauh berkurang," katanya.

Dia mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang menunjukkan temuan kasus tuberkulosis di Indonesia turun 25 sampai 30 persen pada periode Januari sampai Juni 2020.

"Menurut WHO, penurunan dalam pelaporan data kasus ini dapat menyebabkan peningkatan dramatis dalam kematian tambahan akibat TBC," katanya.

Wapres berharap pemangku kepentingan terkait serta tenaga kesehatan dan masyarakat peduli tuberkulosis dapat bekerja lebih baik untuk menanggulangi penularan penyakit tersebut pada masa pandemi.

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan. Penyakit infeksi ini terutama menyerang paru-paru, namun juga bisa menyerang organ tubuh yang lain seperti tulang dan kelenjar.

Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2020 diestimasi sekitar 845.000 namun jumlah kasus yang ditemukan hanya sekitar 350.000 kasus.