Stimulasi kunci anak "down syndrome" berkembang dengan baik

id trisonomi 21, down syndrome, anak down syndrome, dokter lydia pratanu, ahli sitogenetika, RSAB Harapan Kita, perkembanga

Stimulasi kunci anak "down syndrome" berkembang  dengan baik

ilustrasi stimulasi aktivitas untuk anak "down syndrome". (Freepik)

Jakarta (ANTARA) - Ahli sitogenetika Dr. dr. Lydia Pratanu, MS menyatakan bahwa stimulasi menjadi kunci untuk pertumbuhan dan perkembangan anak- anak yang mengalami kelainan kromosom trisomi 21 atau down syndrome.

“Perlakukan anak yang mengalami down syndrome seperti anak-anak yang normal pada umumnya. Pemberian stimulasi kegiatan itu semakin dini semakin baik,” kata Lydia dalam webinar mengenai down syndrome, Sabtu.

Dokter yang bekerja di Badan Layanan Umum Pemerintah yaitu Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita itu mencontohkan salah satu stimulasi yang bisa diberikan adalah mengajak anak mendengarkan musik.

Berbagai penelitian secara global menunjukkan adanya kecenderungan bahwa musik memiliki pengaruh yang baik bagi anak-anak yang mengalami down syndrome.

Jangan membiasakan anak down syndrome untuk berdiam diri atau membiarkannya menjadi pasif seperti memberi tontonan TV tanpa dibatasi.

"Jika anak-anak down syndrome ini tidak distimulasi dan hanya dibiarkan untuk pasif dan terisolasi, mereka punya kecenderungan untuk mengalami autisme, kecenderungannya ada sebesar 30 persen. Ajak jalan-jalan ke taman, kebun binatang, atau lingkungan sekitar. Dia butuh itu, jangan didiamkan, that’s not right,” kata Lydia.

Stimulasi yang diberikan juga membantu anak untuk memahami konsep sosialisasi dan interaksi yang terjadi di masyarakat.

Sehingga, dapat dikatakan, dengan memberikan stimulasi, orangtua juga memberikan bekal bagi anaknya untuk dapat bersosialisasi hingga bekerja saat sudah dewasa.

Wanita yang mendapatkan gelar Doktor di Universitas Indonesia itu juga mengatakan di samping stimulasi kegiatan, anak-anak down syndrome juga harus menerima imunisasi yang sama seperti anak-anak normal lainnya.

Imunisasi menjadi lebih penting bagi yang mengalami trisonomi 21 karena mereka lebih rentan untuk mengalami komplikasi penyakit akibat lebihnya jumlah kromosom yang dimiliki di dalam tubuhnya.

“Imunisasi itu penting karena mereka lebih rentan tertular penyakit, diupayakan semaksimal mungkin agar ia pun dapat tetap sehat,” ujar Lydia.