Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari mengakui bahwa guard rail atau pagar pengaman jalan di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, yang menjadi lokasi kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana, Rabu (10/3) malam itu memang tak kuat menahan bus yang membawa rombongan pelajar yang melakukan ziarah.
Dishub Jabar memastikan guard rail di Tanjakan Cae sudah terpasang sebelum kecelakaan itu terjadi, namun tidak kuat menahan bus hingga jatuh ke jurang kedalaman antara 20 hingga 25 meter.
"Jalur Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan, guard rail itu sudah ada (terpasang). Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," kata Hery Antasari saat dihubungi, Kamis.
Kadishub Jabar beserta jajaran telah berada di lokasi kejadian bersama instansi terkait lainnya masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan di jalur provinsi tersebut.
Dia mengatakan, olah TKP akan menjadi bahan evaluasi pihaknya dan instansi terkait lainnya dalam mengambil langkah antisipasi supaya kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Kami akan evaluasi semuanya untuk penanganan jangka pendek hingga jangka panjangnya, termasuk evaluasi keberadaan guard real, kontur jalan, hingga rambu-rambu lalu lintas yang tersedia," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya membuka opsi terkait teknis penanganan Tanjakan Cae yang dikenal rawan kecelakaan itu dan bahkan jika memungkinkan pihaknya akan mengajukan pembangunan jalur penyelamat di Tanjakan Cae.
"Semua opsi teknis sedang kita dalami. Bahkan kalau perlu kita bangun gate away jalur penyelamat. Kami juga akan perbanyak rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi kejadian," kata dia.
Sebelumnya, kecelakaan tunggal terjadi Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3) malam.
Kecelakaan melibatkan bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah, Salak Subang dari Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya.
Bus tersebut terperosok ke jurang dalam perjalanan pulang menuju Kabupaten Subang.
Berita Terkait
Personel Polres OKU bantu pemudik yang kehabisan bekal ke Solo
Rabu, 17 April 2024 19:33 Wib
Polisi temukan sopir bus jurusan Medan-Jambi positif narkoba
Minggu, 7 April 2024 19:44 Wib
Jasa Raharja pastikan bus Mudik Gratis BUMN penuhi standar keselamatan
Jumat, 5 April 2024 12:12 Wib
Pemeriksaan kelaikan bus di Palembang
Selasa, 2 April 2024 19:42 Wib
Penyesuaian harga tiket bus di Palembang mulai H-7 Lebaran
Selasa, 2 April 2024 6:56 Wib
45 orang meninggal akibat bus terjun dari jembatan
Jumat, 29 Maret 2024 19:05 Wib
Pj Gubernur Sumsel sampaikan masukan terkait sinkroninasi bus dan LRT
Sabtu, 16 Maret 2024 22:39 Wib
10 penumpang terluka akibat bus terbalik di Perapat Sumut
Rabu, 13 Maret 2024 4:50 Wib