Sumsel mulai alami fenomena hari tanpa bayangan

id Hari tanpa bayangan susmsel, BMKG sumsel, kulminasi utama,Bmkg palembang,staklim kenten, tanpa bayangan, bayangan mataha

Sumsel mulai alami fenomena  hari tanpa bayangan

Guru mengajarkan teori kulminasi matahari di luar kelas saat mata pelajaran Fisika di SMAN 1 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (14/10/2019). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/19)

Palembang (ANTARA) - Wilayah Sumatera Selatan mulai mengalami fenomena alam hari tanpa bayangan dampak dari dinamika kulminasi atau kondisi matahari yang berada tepat di posisi paling tinggi di langit.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kenten Palembang Hartanto di Palembang, Selasa, mengatakan hari tanpa bayangan telah dimulai dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan OKU Timur hari ini dan akan berakhir di Musi Rawas Utara pada 13 Maret 2012.

"Fenomena ini tidak berdampak langsung terhadap kondisi alam karena memang fenomena normal tahunan," ujarnya.

Masyarakat dapat menguji fenomena alam tersebut dengan berdiri atau meletakkan benda langsung di bawah sinar matahari sekitar pukul 12.00 WIB atau ketika waktu Shalat Zuhur.

Semua bayangan benda di bawah sinar matahari dipastikan hilang karena posisi matahari tepat berada di atas kepala, kondisi tersebut biasa dimanfaatkan para peneliti untuk mengukur luas bumi.

Kondisi tanpa bayangan pertama di Sumsel pada 9 Maret 2021 terjadi di OKU Timur (pukul 12.13 WIB) dan OKU Selatan (12.14 WIB).

Kemudian pada 10 Maret di Kabupaten OKU (Pukul 12.13 WIB) dan Pagaralam (12.17 WIB), pada 11 Maret di Muara Enim (12.14 WIB), Lahat (12.15 WIB), Tebing Tinggi (12.17 WIB).

Lalu pada 12 Maret 2021 di OKI (Pukul 12.10 WIB), Ogan Ilir (12.11 WIB), Prabumulih (12.12 WIB), PALI (12.14 WIB), Musi Rawas (12.17 WIB), Lubuklinggau (12.18 WIB).

Serta pada 13 Maret terjadi di Kota Palembang (12.10 WIB), Banyuasin (12.11 WIB), Musi Banyuasin (12.14 WIB) dan Muratara (12.17 WIB).

Hartanto menjelaskan pada saat matahari berada di posisi paling tinggi maka kondisi panas akan terasa maksimal, sehingga diperkirakan terjadi hujan lokal setelah matahari mencapai titik kulminasi utama atau pada sore harinya

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika terjadi kulminasi utama," katanya menegaskan.