Polda Sumsel-Kodam II Sriwijaya siapkan 2.000 vaksinator

id polda, kodam sriwijaya, siapkan vaksnator, vaksin prajuritkodam ii sriwijaya, personel polda susmel divaksin covid-19, k,berita sumsel, berita palemba

Polda Sumsel-Kodam II Sriwijaya  siapkan 2.000 vaksinator

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan pengarahan kepada personel Polda Sumsel. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan bersama Kodam II Sriwijaya menyiapkan 2.000 personel untuk ditugaskan menjadi tenaga pelacak dan vaksinator untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 di 17 kabupaten/kota di provinsi setempat.

Untuk menyiapkan personel yang diturunkan mendampingi petugas puskesmas di wilayah kabupaten dan kota hingga pelosok desa, 2.000 personel yang merupakan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas diberikan pelatihan dan penyuntikan vaksin COVID-19 yang disaksikan langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Palembang, Kamis.

Kapolri Jenderal Listyo pada kesempatan itu menjelaskan personel Polda Sumsel dan prajurit Kodam II Sriwijaya disiapkan sebagai petugas pelacak dan vaksinator untuk mendukung percepatan penanggulangan COVID-19 di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu

Dengan sinergi TNI-Polri mendukung petugas puskesmas melakukan kegiatan penyuntikan vaksin, diharapkan target pemerintah satu hari satu juta orang divaksin secara nasional bisa terwujud, ujar kapolri.

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, anggota TNI-Polri yang telah disiapkan sebagai vaksinator dan disuntikan vaksin COVID-19 diharapkan mereka bisa diterjunkan ke puskesmas untuk melaksanakan 'tracing' dan membantu menegakkan protokol kesehatan di kabupaten/kota hingga pelosok desa.

Program vaksinasi COVID-19 secara massal diharapkan bisa berjalan sesuai dengan tahapannya dan jadwal yang ditargetkan pemerintah.

Jika masyarakat sudah divaksin sesuai target 70 persen, percepatan pertumbuhan ekonomi nasional akan terjadi sesuai target yang diinginkan, kata Panglima TNI.

Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan kegiatan tracing, testing dan treatment atau 3T untuk memaksimalkan pencegahan penularan COVID-19 di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat.

"Saat ini penularan COVID-19 masih terus terjadi, namun jika dilihat dari jumlah rata-rata harian kasus baru sudah mengalami penurunan, sehingga perlu ditingkatkan kegiatan 3T atau pelacakan kontak, testing serta pemantauan kesehatan kepada orang-orang yang kontak erat dengan yang terinfeksi virus itu," ujarnya.

Jika dilihat dari jumlah rata-rata harian kasus baru di wilayah provinsi ini sejak dua pekan terakhir sudah mengalami penurunan dari 90–100 orang per hari menjadi 40–50 orang per hari.

Berdasarkan risiko penularan di wilayah (zonasi) tidak ada lagi kabupaten dan kota dalam Provinsi Sumsel yang masuk dalam kategori penularan tingkat tinggi atau zona merah, kata Herman Deru..