Sumsel diminta 'refocusing' anggaran atasi kemiskinan

id refocusing anggaran, dprd sumsel minta pemprov refocusing anggaran atasi kemsikinan , angka kemiskinan di susmel tinggi,berita sumsel, berita palemba

Sumsel diminta 'refocusing' anggaran  atasi kemiskinan

Anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB, M Oktafiansyah ketika diwawancarai wartawan. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB, M Oktafiansyah meminta pemerintah provinsi melakukan 'refocusing' anggaran atau menunda dan membatalkan kegiatan yang dianggap tidak relevan serta prioritas untuk mengatasi tingginya angka kemiskinan dampak pandemi COVID-19.

"Pemprov Sumsel harus melakukan refocusing anggaran seperti biaya perjalanan dinas dan kegiatan lainnya untuk dialihkan menanggulangi kemiskinan," kata politikus Sumsel, Oktafiansyah di Palembang, Kamis.

Menurut dia, sangat prihatin melihat angka kemiskinan di provinsi yang dikenal memiliki sumberdaya pertambangan dan perkebunan itu masuk ke dalam peringkat 10.

Berdasarkan data yang dipublikadsikan BPS, angka kemiskinan Sumsel cukup tinggi mencapai 12,56 persen dan berada di peringkat 10 nasional meningkat sekitar dua persen dari tahun sebelumnya .

Melihat angka kemiskinan yang cukup tinggi, dengan 'recofusing' anggaran pihaknya berupaya mendorong pemerintah provinsi setempat membuat kebijakan yang dapat memulihkan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dampak pandemi COVID-19 yang cukup panjang sejak Maret 2020 membatasi berbagai aktivitas masyarakat dan mengakibatkan ekonomi terpuruk.

Menghadapi kondisi tersebut, Pemprov Sumsel didorong untuk melakukan berbagai kebijakan yang dapat mempercepat keluar dari masalah pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

Program vaksinasi yang tengah berjalan sekarang ini diharapkan bisa lebih cepat menjangkau seluruh masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar 8 6 juta jiwa itu.

Jika masyarakat sudah semuanya mendapat suntikan vaksin, pihaknya akan mendorong pemerintah memfokuskan anggaran untuk melakukan pemulihan ekonomi.

Melalui upaya tersebut diharapkan masyarakat dapat segera bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan aktivitas ekonomi bisa berjalan seperti biasanya yang pada akhirnya secara bertahap dapat menurunkan angka kemiskinan di provinsi dengan 17 kabupaten/kota itu, kata politikus Oktafiansyah.