Telkomsel implementasikan teknologi ramah lingkungan di BTS Sumbagsel

id BTS,tower telkomsel

Telkomsel implementasikan teknologi ramah lingkungan di BTS Sumbagsel

Base Transceiver Station milik Telkomsel gunakan teknologi ramah lingkungan. (ANTARA/HO/21)

Palembang (ANTARA) - Penyedia jasa komunikasi Telkomsel mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan pada Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi.

General Manager Network Operation and Quality Management Sumbagsel Rowland Silalahi di Palembang, Senin, mengatakan, Telkomsel memanfaatkan fuel cell yakni sumber energi dengan bahan bakar Hydro Plus (campuran Methanol dan air) di BTS.

“Ini merupakan komitmen Telkomsel turut berkomitmen mendukung cita-cita pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis energi bersih atau ramah lingkungan,” kata dia.

Telkomsel membutuhkan sumber energi yang relatif banyak untuk mengoperasikan 228.000 BTS yang tersebar di seluruh negeri.

Kebutuhan energi yang besar itu mendorong Telkomsel untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi fuel cell.

Rowland menjelaskan bahwa pemanfaatan energi ramah lingkungan sebenarnya bukanlah hal baru bagi Telkomsel.

Sebelumnya, Telkomsel juga telah memanfaatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan diantaranya solar cell (tenaga surya) dan wind turbin (tenaga angin).

Pemanfaatan energi ramah lingkungan tersebut dapat kami wujudkan berkat riset berkesinambungan berlandaskan semangat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan Telkomsel.

Teknologi fuel cell dapat memproduksi energi listrik dengan gas buang berupa uap air (zero emission). Telkomsel telah menggelar 216 BTS Go Green Fuel Cell diseluruh Indonesia, dengan 22 BTS tersebar di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi.

“Ini merupakan solusi digital terkini dengan pemanfaatan sumber energi tanpa emisi,” kata Rowland.