Satgas: Sebanyak 105 pasien di Babel sembuh dari COVID-19

id covid-19,satgas covid 19,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, info sumsel

Satgas: Sebanyak 105 pasien di Babel sembuh dari COVID-19

Vaksinasi COVID-19. (ANTARA/Aprionis)

Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan 105 pasien sembuh dari COVID-19, sehingga orang terkonfirmasi virus corona yang menjalani perawatan di rumah sakit dan wisma karantina berkurang menjadi 777 jiwa.

“Alhamdulillah, pasien sembuh dari COVID-19 kembali meningkat 83,99 persen jika dibandingkan hari sebelumnya,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan data terbaru Ahad (6/2) malam, jumlah kumulatif pasien sembuh dari COVID-19 mencapai 4.483 orang atau bertambah 105 pasien yang tersebar di Kota Pangkalpinang 32, Bangka 33, Bangka Tengah 30 dan Belitung 10 orang pasien.

Sementara itu, jumlah pasien yang masih menjalani isolasi/perawatan sebanyak 777 orang yang tersebar di wisma karantina dan rumah sakit di Pangkalpinang 629, Bangka 43, Bangka Tengah 52, Bangka Barat 9, Bangka Selatan 7, Belitung 7 dan Belitung Timur sebanyak 19 orang.



“Berdasarkan data terbaru, akumulasi kasus warga terpapar COVID-19 sebanyak 5.337 atau bertambah 95 dan berkurang 105 orang pasien,” ujarnya.

Menurut dia, meskipun vaksinasi COVID-19 sudah diberikan, tidak berarti bahwa orang yang sudah divaksin boleh mengabaikan protokol kesehatan. Bagaimana pun masyarakat tetap harus menjaga diri dari potensi terpapar COVID-19 dan kemungkinan bahwa virus ini telah beradaptasi atau bermutasi.

"Saat ini penularan SARS-CoV-2 tidak lagi didominasi kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak," katanya.

Kondisi ini yang musti menjadi perhatian semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Tidak boleh lengah, bahkan panik, harus tetap awas, waspada dan juga peduli.

"Kami meminta masyarakat tetap tingkatkan penerapan prokes, karena pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses dan capaian yang sudah diraih dengan baik kembali tidak kondusif dan mundur ke belakang," katanya.*