Gubernur Sumsel ingatkan orangtua terapkan protokes ke anak-anak

id gubernur sumsel,gubernur sumatera selatan,gubernur herman deru,protokol kesehatan

Gubernur Sumsel ingatkan orangtua terapkan protokes  ke anak-anak

Gubernur Sumatera Selatan memasangkan masker ke anak-anak di Masjid Baitul Mukminin Talang Kepuh Gandus Palembang, Jumat (29/1). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sumsel

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengingatkan orangtua disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan ke anak-anaknya saat berada di luar rumah.

“Anak-anak juga harus aktif dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Walau mereka lebih banyak di rumah, tapi adakalanya mereka di luar dan ini penting untuk mengingatkan harus protokol kesehatan,” kata Herman Deru di Palembang, Jumat.

Ia mengatakan anak-anak harus diedukasi mengenai penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Edukasi ini sangat penting karena bukan tidak mungkin sekolah tatap muka bakal dibuka kembali apabila terjadi penurunan angka penderita COVID-19.

“Nanti jika sekolah dibuka kembali, mereka (anak-anak) sudah terbiasa dengan protokol kesehatan,” kata dia.

Herman Deru mengatakan dirinya sangat sedih atas kondisi saat ini yang sangat berdampak terhadap anak-anak lantaran sudah hampir 10 bulan tidak bersekolah. Tentunya, anak-anak usia sekolah ini sudah sangat merindukan sekolahnya.

Terkait kemungkinan dibukanya lagi sekolah tatap muka, Pemprov Sumsel membuka peluang asalkan vaksinasi COVID-19 sudah diberikan kepada setidaknya 1 juta orang.

Jika telah mencapai target vaksinasi yang ditetapkan pemerintah maka pemprov akan berkomunikasi dengan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompinda) untuk membahas mengenai rencana sekolah secara tatap muka tersebut.

“Saat ini seluruh kabupaten/kota di Sumsel masih belajar daring karena COVID-19 ini masih menyebar, tapi jika vaksinasi ini hasilnya sesuai harapan, ya bisa saja dibuka kembali,” kata dia.

Sebelumnya, pada awal tahun ini, Pemprov Sumsel berencana menerapkan belajar secara tatap muka di sekolah. Namun, rencana tersebut dibatalkan lantaran tren penyebaran virus corona yang masih mengkhawatirkan di sejumlah kabupaten/kota.