Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menyita barang bukti berupa 211,69 kg sabu-sabu, 16.702 butir ekstasi dalam bentuk kapsul, dan 38.000 butir ekstasi dalam bentuk tablet dari pengungkapan kasus di Aceh dan Sumatera Selatan.
Kepala BNN Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose dalam ketrangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan kasus pengungkapan pertama terjadi di Aceh dengan barang bukti 31,53 kg yang disembunyikan di dalam tambak.
"Tim BNN mengamankan seorang pria berinisial HMS (35) di sebuah SPBU di Jalan Medan Banda Aceh, Aceh Timur," katanya.
Dari pengakuan HMS, sabu tersebut disimpan dengan cara ditanam di sebuah area tambak. Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP pada 18 Januari 2021, petugas menemukan dan menyita sabu sebanyak 30 bungkus seberat 31,53 kg di area tambak di Dusun Matang Ulim, Desa Ulee Rubek Barat Aceh Utara.
Petugas lalu melakukan pengembangan kasus dan menangkap tersangka lainnya yaitu pria berinisial MZA (32) dan MZU (34) pada 20 Januari 2021 di daerah Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Sementara pengungkapan kedua terjadi di Sumatera Selatan dengan barang bukti 180,16 kg sabu dan 54.702 ekstasi.
Pengungkapan tersebut bermula ketika petugas BNN berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba melalui jalur laut yang terjadi di perairan Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dari kasus ini, sebanyak 171 bungkus teh China berisi sabu seberat 177,16 Kg dan 16.702 butir kapsul warna pink mengandung MDMA atau ekstasi, 20 ribu tablet warna pink dan 18 ribu butir tablet warna kuning kehijauan berbentuk kepala macan mengandung MDMA diamankan dari tangan dua orang berinisial SY (53) dan PAM (52).
Keduanya diamankan petugas saat menyandarkan kapal nelayan milik mereka di sebuah muara di kawasan Kampung Jekik, Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 23 Januari 2021. Dari keterangan keduanya, petugas berhasil mengantongi satu nama narapidana penghuni Lapas Kelas I Palembang berinisial MS.
BNN Provinsi Sumatera Selatan lalu melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan dua tersangka berinisial HO dan DA berikut barang bukti sabu seberat 3 kg di Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 25 Januari 2021.
Reinhard menegaskan pihaknya akan terus melakukan perang terhadap narkoba di segala lapisan masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan.
"Kalau kita bicara tentang perang terhadap narkoba ini hilirnya adalah mengeliminir dari 'demand'-nya adalah dengan memutus suplainya. Namun yang perlu kami lakukan juga, yang sudah dilakukan adalah bagaimana desa melakukan kegiatan perlawanan terhadap penggunaan narkotika," kata Reinhard.
Berita Terkait
Polisi sita truk yang tabrak pemotor di Palembang
Selasa, 23 April 2024 18:06 Wib
KPK sita Chevrolet Biscayne milik Andhi Pramono
Kamis, 4 April 2024 11:38 Wib
Polres OKU sita 39 paket sabu dari seorang bandar
Senin, 1 April 2024 10:51 Wib
Polres OKU sita 37 unit sepeda motor yang digunakan balap liar
Sabtu, 23 Maret 2024 22:38 Wib
Polisi sita 291 potong kayu meranti, total 291 balok
Selasa, 19 Maret 2024 14:35 Wib
Tiap tahun, Polda Riau rata-rata sita 1 ton sabu
Senin, 4 Maret 2024 2:00 Wib
Kejari OKI sita aset tersangka kasus korupsi pendapatan asli desa
Jumat, 16 Februari 2024 12:15 Wib
Polisi sita akun media sosial Aiman Witjaksono
Jumat, 2 Februari 2024 16:48 Wib