Politikus Sumsel ajak pemda galakkan reboisasi atasi kerusakan hutan

id reboisasi, kerusakan hutan di susmel parah, cegah kerusakan hutan, politisi ssmsel ajak galakkan reboisasi cegah kerusak

Politikus Sumsel ajak pemda  galakkan reboisasi atasi kerusakan hutan

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Selatan, Ramlan Holdan (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Politikus yang juga Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Selatan, Ramlan Holdan mengajak pemerintah daerah di 17 kabupaten/kota dalam provinsi setempat menggalakkan kegiatan penghijauan atau reboisasi untuk mengatasi kerusakan hutan yang setiap tahun mencapai ratusan hingga ribuan hektare.

"Kerusakan hutan hingga kini terus terjadi baik faktor alam maupun ulah manusia, untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak semakin parah dan menimbulkan bencana hidrometeorologi pada musim hujan perlu dilakukan upaya pencegahan dan penyelamatan seperti reboisasi secara masif," kata Ramlan di Palembang, Senin.

Menurut dia, kegiatan reboisasi perlu digalakkan karena selama ini kerusakan hutan tidak seimbang dengan kegiatan penghijauan, sehingga sering menimbulkan bencana bagi masyarakat terutama pada setiap musim hujan seperti sekarang ini.

Kerusakan hutan akibat faktor alam seperti kebakaran pada setiap musim kemarau serta ulah manusia melakukan penebangan liar lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan reboisasi, sehingga keseimbangan alam terganggu dan bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor pada musim hujan.

Tanpa adanya kegiatan reboisasi secara masif, keseimbangan alam akan terus terganggu dan ancaman bencana hidrometeorologi selalu membayangi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana tersebut, katanya.

Dia menjelaskan, berdasarkan masukan data dari aktivis Walhi Sumsel dan sejumlah sumber lainnya, setiap tahunnya terdapat ratusan hingga ribuan hektare hutan di provinsi ini mengalami kerusakan.

Kerusakan hutan yang sangat besar tersebut perlu dihentikan sehingga tidak semakin parah dan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat yang lebih luas.

Untuk mencegah kerusakan hutan yang lebih parah, selain perlu menggalakkan kegiatan penanaman pohon di kawasan hutan yang gundul, perlu juga segera dilakukan langkah perlindungan dan pengamanan hutan dari oknum masyarakat dan pihak-pihak tertentu yang hanya mencari keuntungan pribadi atau kelompoknya saja, ujar politikus Sumsel itu.

Sementara Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri menambahkan pihaknya prihatin melihat fakta lapangan kerusakan hutan di provinsi setempat hingga 2021 ini terus berlangsung.

"Kerusakan hutan hingga kini terus berlangsung, jumlahnya cukup luas ratusan hingga ribuan hektare," ujarnya.

Melihat kondisi kerusakan hutan yang cukup parah, Walhi mengajak masyarakat Sumsel untuk bersama-sama melindungi hutan dari kerusakan yang lebih parah baik akibat faktor alam maupun ulah manusia.

"Hutan Sumsel yang luasnya mencapai 3,5 juta hektare rawan mengalami kerusakan seperti terbakar pada saat musim kemarau dan kegiatan penebangan liar sehingga diperlukan perhatian masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya perlindungan dari kedua faktor penyebab kerusakan itu," ujarnya.

Sedangkan sebelumnya Plt Kepala Dinas Kehutanan Sumsel, Panji Tjahjanto mengakui hingga sekarang ini terjadi kerusakan hutan cukup luas.

Kawasan hutan mengalami kerusakan dalam kondisi kritis mencapai 733 hektare atau seperlima dari 3,5 juta ha luas total kawasan hutan Sumsel, kata kadishut.