Bupati OKI gagal divaksin COVID-19

id vaksin,vaksin covid-19,bupati oki,kabupaten ogan komering ilir,ogan komering ilir

Bupati OKI gagal divaksin COVID-19

Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk memenuhi persyaratan dilakukannya vaksin COVID-19 di Kayuagung, Senin (18/1). (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - Pemberian vaksin COVID-19 untuk Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Iskandar, batal dilakukan lantaran tensi darahnya melebih syarat.

Petugas vaksinator COVID-19, Rani, mengatakan tensi darah bupati tersebut mencapai 183/108 sementara tegangan daerah untuk mendapat vaksin harus di bawah atau setara 140/90.

“Kami memutuskan untuk tidak merekomendasi bupati OKI untuk divaksin,” katanya di Kayuagung, Senin.

Sementara itu Bupati Iskandar mengatakan dirinya sebetulnya siap mendapat vaksin perdana di wilayah Kabupaten OKI.

“Saya sedikit kecewa tidak bisa divaksin dalam kesempatan ini walau beberapa kali melakukan tensi darah petugas medis tidak merekomendasikan saya untuk divaksin,” ujar Iskandar.

Meski belum layak menerima vaksin, Iskandar mengingatkan warga OKI untuk tidak takut disuntik vaksin.

"Tidak usah khawatir, jangan takut divaksin. Vaksin sudah mendapat uji kelayakan dari BPPOM dan sertifikat Halal dari MUI,” katanya.

Selain itu, dia menambahkan, pemkab juga menyiapkan 185 vaksinator terlatih untuk melaksanakan tugas di seluruh fasilitas kesehatan.

Meski Bupati OKI gagal divaksin, Dandim 0402 OKI, Letkol CZI Zamroni, Kajari OKI Ari Bintang Prakosa Sejati dan Sekretaris Muhamaddyah OKI, Fisli Hartono tetap melakukan vaksinasi.

Setelah diobservasi selama 30 menit Dandim Zamroni mengungkap tidak merasakan efek setelah divaksin.

“Rasanya biasa saja, saya aman dan sehat setelah divaksin,” kata dia.

Sementara Kajari OKI, Ari Bintang, meyakinkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

“Saya yakin pemerintah ingin yang terbaik bagi kita semua. Tentu kita harus menyaring berbagai informasi-informasi yang beredar terkait vaksinasi,” katanya.

Pada tahap pertama pelaksanaan vaksinasi di OKI terdapat pula 3.202 tenaga kesehatan yang mendapat vaksin COVID-19.