Baturaja (ANTARA) - Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Jejak Bumi Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan gencar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan dan menghijaukan kawasan hutan dan lahan di wilayah itu.
"Apalagi saat musim pancaroba penting sekali menjaga kawasan hutan untuk mencegah bencana alam," kata Pendiri LLH Jejak Bumi Indonesia Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Minggu.
Dia mengemukakan, edukasi ini diberikan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa agar memahami pentingnya menjaga kawasan hutan seperti tidak melakukan penebangan liar untuk membuka lahan pertanian.
"Kegiatan ini kami lakukan guna pemulihan fungsi hutan, mencegah kekeringan lahan, mencegah banjir dan memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS)," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya memberikan pendampingan kepada masyarakat agar memahami pentingnya melestarikan hutan dan lahan terutama menghijaukan kembali lahan kritis.
Jejak Bumi Indonesia juga mengajak masyarakat melakukan penanaman pohon produktif yang dapat menguntungkan baik dari sisi ekologi maupun ekonomi penduduk di wilayah itu.
Selama ini menurut Hendra, masyarakat cenderung takut dan menolak setiap ada program penanaman pohon produktif di lahan mereka.
"Alasan rata-rata masyarakat takut lahan mereka akan dikuasai. Padahal, tanaman produktif ini akan menjadi milik masyarakat dan dapat mensejahterakannya," ujarnya.
Berita Terkait
Pertamina pastikan sarana energi di Bengkulu aman pasca gempa
Minggu, 24 Maret 2024 19:30 Wib
Gempa magnitudo 6 terjadi di Tuban Jawa Timur
Jumat, 22 Maret 2024 11:52 Wib
BRIN beri kesempatan kepada mahasiswa teliti fenomena matahari
Senin, 18 Maret 2024 3:00 Wib
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 guncang Bengkulu
Senin, 4 Maret 2024 13:26 Wib
Polisi kembali evakuasi warga tewas diterkam harimau
Kamis, 22 Februari 2024 13:13 Wib
Patahan Pegunungan Meratus akibatkan enam kali gempa di Kalsel
Minggu, 18 Februari 2024 23:35 Wib
Mengoptimalkan penemuan sumber gas besar
Minggu, 4 Februari 2024 17:56 Wib
Antisipasi bencana alam pada 2024
Rabu, 17 Januari 2024 10:52 Wib