RSMH rujukan utama Sumsel suntik vaksin 2.603 tenaga kesehatan

id Vaksin sumsel, rsmh palembang, nakes palembang, rsup Muhammad hoesin, suntik vaksin,Vaksin sinovac, idi sumsel, rujukan

RSMH rujukan utama  Sumsel suntik vaksin 2.603 tenaga kesehatan

Sejumlah petugas membantu penerima vaksin bersiap di ruang layanan vaksin pada pelaksanaan perdana vaksinasi COVID-19 di lingkungan Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumsel, Kamis (14/1/2021). (ANTARA/Fenny Sely/21)

Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang sebagai rumah sakit rujukan utama di Sumsel akan menyuntikkan Vaksin Sinovac untuk 2.603 tenaga kesehatan.

Direktur Utama RSMH Palembang Bambang Eko Sunaryanto, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya menerima 1.400 dosis Vaksin Sinovac pada tahap I dari Dinkes Sumsel dan mulai disuntikan ke tenaga kesehatan hari ini.

"Tidak ada tenaga kesehatan yang menolak vaksin karena mereka sudah diedukasi sebelumnya," ujarnya setelah penyuntikan perdana di RSMH Palembang.

Total tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan utama kasus COVID-19 itu mencapai 2.823 orang, namun 220 orang tidak dapat divaksinasi karena pernah terkonfirmasi positif COVID-19.

RSMH Palembang menyiapkan dosis untuk penyuntikan 80 tenaga kesehatan setiap harinya, proses vaksinasi dilakukan berkala hingga April 2021 menyesuaikan pasokan vaksin yang didistribusikan Dinkes Sumsel.

Pihaknya juga memberi toleransi kepada tenaga kesehatan dalam menentukan jadwal penyuntikan sesuai kondisi kesehatan, sebab proses vaksinasi sangat memperhatikan kondisi klinis seperti tekanan darah yang tidak boleh dari 140/90.

"Pokoknya jika sudah dinyatakan aman baru bisa disuntik," kata dia.

Vaksinasi untuk tenaga kesehatan RSMH Palembang dinilai penting karena rumah sakit tersebut paling sibuk melayani pasien dari berbagai wilayah di Sumsel termasuk provinsi tetangga, sehingga tenaga kesehatan sebagai garda terdepan bisa semakin aman dari COVID-19 saat menangani pasien.

Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel Rizal Sanif berharap vaksinasi COVID-19 yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan pada tahap I akan menekan munculnya kasus positif dari kalangan dokter.

"Di Sumsel ada sekitar 3.000 orang dokter, ada 200 lebih yang positif COVID-19 dan empat diantaranya meninggal, karena memang selagi dokter itu bekerja maka dia akan rentan terpapar COVID-19," kata Rizal.

IDI Sumsel juga telah mewajibkan anggotanya untuk divaksin agar kekebalan individu dokter-dokter yang melayani pasien setiap hari lebih terlindungi sekaligus meyakinkan masyarakat jika vaksin aman digunakan.

"Masyarakat tidak usah takut, vaksin ini aman dan betul-betul kita butuhkan dalam menanggulangi COVID-19," kata dia.