Nelayan Musi Banyuasin dapatkan bantuan sarana pengembangan usaha program PEN

id nelayan,nelayan musi banyuasin,kabupaten musi banyuasin,kabupaten muba

Nelayan Musi Banyuasin dapatkan bantuan sarana pengembangan usaha program PEN

Ilustrasi --- Seorang nelayan menjaring ikan di pinggir Pantai Pathek, Desa Gelung, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (19/1). (ANTARA FOTO/Seno/pd/17)

Palembang (ANTARA) - Sejumlah nelayan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan mendapatkan bantuan sarana dan sarana pengembangan usaha yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dirumuskan pemerintah.

Kepala Dinas Perikanan Henda Tris Tomy di Sekayu, Senin, mengatakan kelompok nelayan Muba ini menerima Bantuan Sarana Pengembangan Usaha Nelayan (BSPUN) berupa kendaraan roda tiga berinsulasi dan chest freezer.

Bantuan sarana pengembangan usaha nelayan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan ini merupakan inisiasi dari Anggota DPR asal daerah pemilihan Sumatera Selatan, Riezky Aprilia.

"Bantuan ini serharusnya diberikan pada akhir tahun 2020, namun kami butuh waktu untuk pengecekan sehingga baru dibagikan saat ini," kata dia.

Kelompok nelayan yang menerima BSPUN ini yakni Kelompok Usaha Bersama (KUB) Horas Berkah Bersama Kelurahan Soak Baru Kecamatan Sekayu, KUB Musi Indah Desa Bailangu Kecamatan Sekayu dan KUB Musi Rawas Maju Desa Terusan Kecamatan Sanga Desa.

Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan bantuan stimulus PEN ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung perekonomian yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.

Bantuan ini diberikan agar nelayan dapat melakukan kegiatan usaha di tengah pandemi dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.

"Saya meminta para nelayan agar selalu optimis dan bersabar menghadapi masa sulit ini. Pemerintah akan selalu hadir dan bersama-sama kita perangi wabah ini," kata dia.

Sebelumnya, ratusan nelayan di Musi Banyuasin menerima realisasi bantuan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Berkat bantuan tersebut, nelayan dapat menekan biaya operasional hingga Rp50.000 per hari.