Harga emas naik 10,5 dolar setelah "greenback" jatuh ke terendah

id harga emas,bursa Comex,indeks dolar,stimulus AS

Harga emas naik 10,5 dolar setelah "greenback" jatuh  ke terendah

Ilustrasi komoditas emas. ANTARA/REUTERS/Neil Hall/am.

Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan hari kedua beruntun, setelah prospek peningkatan bantuan fiskal mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua tahun.

Namun kenaikan dolar AS dibatasi peluncuran vaksin COVID-19 global dan peningkatan selera risiko.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 10,50 dolar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 1.893,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (29/12/2020), emas berjangka naik 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.882,90 dolar AS.

Emas berjangka turun 2,8 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.880,40 dolar AS pada Senin (28/12/2020), setelah naik 5,1 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.883,20 dolar AS pada Kamis (24/12/2020), dan bertambah 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.878,10 dolar AS pada Rabu (23/12/2020).

Perdagangan di bursa Comex ditangguhkan pada Jumat (25/12/2020) untuk hari libur nasional perayaan Natal.

"Indeks dolar AS menyentuh level terendah baru - yang mendukung pasar emas dan perak," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

"Namun, meningkatnya minat terhadap risiko di pasar, terbukti dengan indeks saham yang berada pada atau mendekati rekor tertinggi telah mengurangi antusiasme membeli. Anda memiliki tarik-menarik sedang bekerja sekarang."

Indeks dolar menyentuh level terendah sejak April 2018 menyusul keputusan Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell untuk menunda pemungutan suara buat meningkatkan bantuan langsung tunai COVID-19 menjadi 2.000 dolar AS dari 600 dolar AS.

Saham-saham AS naik di tengah harapan stimulus fiskal tambahan dan optimisme atas peluncuran vaksin, ketika Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.

"Gambaran yang lebih besar adalah bahwa emas masih bertahan sangat baik pada tingkat harga ini serta stimulus fiskal dan moneter akan tetap ada pada 2021 ketika pandemi menghantam AS dan Eropa," kata analis Bank of China International, Xiao Fu.

Investor menunggu pemilihan putaran kedua di Georgia yang akan menentukan partai politik mana yang akan mengendalikan Senat AS, dengan ekspektasi untuk lebih banyak stimulus di bawah Senat dan DPR yang dikendalikan Demokrat.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan besar disebabkan oleh langkah-langkah stimulus yang besar.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 35,6 sen atau 1,36 persen menjadi ditutup pada 26,573 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 15,9 dolar AS atau 1,5 persen menjadi menetap di 1.078,5 dolar AS per ounce.