Warga Sumsel berharap pemerintah perkuat sosialisasi vaksin COVID-19

id vaksin sumsel,COVID-19 sumsel,vaksin sinovac,edi prasetio,siska permata sari,distribusi vaksin,harapan masyarakat,lubukl

Warga Sumsel berharap  pemerintah perkuat sosialisasi vaksin COVID-19

Warga Kabupaten Banyuasin Edi Prasetio, Kamis (17/12) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan berharap pemerintah memperkuat sosialisasi terkait vaksinasi COVID-19 yang akan dimulai pada Januari 2021 agar masyarakat antusias berpartisipasi dalam program pemutusan virus membahayakan tersebut.

Salah seorang warga Kabupaten Banyuasin Edi Prasetio, Kamis, mengatakan, keraguan masyarakat terhadap rencana vaksinasi COVID-19 yang muncul saat ini karena masih maraknya beredar informasi miring bahkan hoax yang menutupi informasi valid dari pemerintah.

"Bersyukur kemarin presiden sudah menyatakan bersedia divaksin pertama kali karena setidaknya bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat, namun selama hoax-hoax tentang vaksin beredar, sepertinya akan ada saja masyarakat yang menentang," ujarnnya.

Ia mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang bergerak cepat menuntaskan COVID-19 dengan mempercepat distribusi vaksin serta menggratiskanya, ia juga berharap Sumsel mendapat jatah vaksin yang cukup sehingga benar-benar mampu memutus rantai penularannya.

Edi yang bekerja sebagai fotografer dokumentasi menilai kondisi perekonomian akan membaik setelah vaksinasi dijalankan dan dapat memberi angin segar bagi kalangan pekerja mandiri sepertinya.

Sebab kondisi saat ini diakuinya masih terasa sulit, meski pemesanan jasa fotonya mulai muncul kembali namun belum bisa meraup untung seperti saat sebelum adanya kasus COVID-19.

Sementara seorang warga Kota Lubuklinggau, Siska Permata Sari berharap pemerintah mengutamakan kepentingan rakyat dalam program vaksinasi dan bukan kepentingan pihak tertentu.

"Alhamdulillah pemerintah menggratiskan vaksin, insyaallah masyarakat mau divaksin dengan catatan bahwa vaksin itu sudah benar-benar teruji," katanya.

Siska yang berprofesi sebagai guru meyakini vaksin dapat mengembalikan efektifitas belajar tatap muka yang selama pandemi sulit dilakukan karena harus berlangsung dengan metode daring.
Warga Kota Lubuklinggau, Siska Permata Sari, Kamis (17/12) (ANTARA/Aziz Munajar/20)


Sementara Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri menambahkan jika hambatan dalam vaksinasi biasanya menyangkut status halal atau haram vaksin, sehingga informasi terkait kehalalan vaksin memang harus digencarkan.

"Masyarakat perlu diyakinkan terkait kehalalan vaksin COVID-19, kalau sudah yakin maka mau berpartisipasi," kata dia.