PHRI Sumsel siap kawal penyaluran dana hibah Kemenparekraf

id phri,kemenparekraf,dana hibah kemenparekraf,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, palembang hari ini

PHRI Sumsel siap kawal  penyaluran dana hibah Kemenparekraf

Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin. ANTARA/HO

Palembang (ANTARA) - Pengurus dan anggota Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan menyatakan pihaknya siap mengawal penyaluran dana hibah dari Kemenparekraf untuk mencegah terjadinya penyimpangan bantuan itu,

"Dana hibah sebesar Rp30,8 miliar dari Kemeparekraf akan dikawal penyalurannya sehingga tepat sasaran," ujar.Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Sabtu.

PHRI Sumsel menilai  positif rencana segera disalurkannya dana bantuan hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang kegiatan usahanya terdampak wabah COVID-19 sejak Maret 2020.

"Bantuan dana hibah tersebut bisa digunakan untuk memulihkan kegiatan usaha yang terpuruk akibat menurunnya jumlah tamu hotel dan restoran," katanya. 

Dia menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengalokasikan dana bantuan hibah untuk hotel dan restoran di Palembang Rp30,8 miliar.

Berdasarkan data ada 117 hotel dan 104 restoran anggota PHRI di kota ini yang memenuhi persyaratan menerima bantuan dana hibah tersebut.

Menurut dia, menghadapi kondisi sulit dampak pandemi COVID-19, Kemenparekraf mengalokasikan dana hibah untuk membantu hotel, restoran, dan pelaku usaha sektor pariwisata yang berkaitan dengan ekonomi kreatif.

Dana bantuan hibah itu sebagain besar atau sekitar 70 persen disalurkan untuk memulihan kegiatan usaha hotel dan restoran.

Kemudian sekitar 30 persen lagi disalurkan untuk membantu pelaku usaha sektor pariwisata yang berkaitan dengan ekonomi kreatif.

Dana bantuan tersebut juga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan protokol kesehatan antisipasi penyebaran Virus Corona di destinasi wisata.

Dengan adanya bantuan tersebut, ia mengharapkan pengelola hotel, restoran, dan industri pariwisata lainnya yang ada di Ibu kota Provinsi Sumsel itu dapat lebih semangat melakukan kegiatan usaha menuju kondisi normal seperti sebelum adanya wabah COVID-19.