Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan berpeluang menguat didukung sentimen vaksin COVID-19.
Rupiah dibuka menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.070 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.090 per dolar AS.
"Dolar AS terlihat melemah pagi ini karena pernyataan Trump di akhir pekan lalu soal vaksin akan mulai didistribusikan di awal Desember ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Ariston menuturkan, indeks dolar mencetak level terendah baru pada 2020 pagi ini di kisaran 91,67.
"Ini mendorong sentimen positif di pasar keuangan dan memicu penguatan nilai tukar terhadap dolar AS, termasuk nilai tukar emerging market," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak menguat di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Jumat (27/11) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.090 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.100 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah melemah karena dolar AS rebound
Jumat, 22 Maret 2024 9:50 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 8:10 Wib
Rupiah naik dipengaruhi peluang pemangkasan dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:18 Wib
Harga emas naik
Sabtu, 24 Februari 2024 9:43 Wib
Analis: Pemilu aman dukung penguatan rupiah terhadap dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 10:51 Wib
Polisi ungkap kasus peredaran uang palsu dolar Singapura
Rabu, 31 Januari 2024 15:12 Wib
Rupiah anjlok menjadi Rp15.826 per dolar AS tertekan kinerja dolar AS
Kamis, 25 Januari 2024 16:17 Wib
Nilai ekspor Sumsel capai 464,65 juta dolar AS pada November 2023
Kamis, 4 Januari 2024 7:59 Wib