Sumsel realisasikan program listrik masuk sawah di OKU Timur

id pemprov sumsel,pemerintah provinsi sumsel,sumatera selatan,provinsi sumatera selatan,sawah,produktivitas beras,petani su

Sumsel realisasikan program listrik  masuk sawah di  OKU Timur

Gubernur Sumsel Herman Deru menyusuri pematang sawah pada acara peresmian program listrik masuk sawah di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan merealisasikan program listrik masuk sawah di daerah sentra produksi berasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Martapura, Minggu, mengatakan, program ini tak lain untuk mendukung peningkatan produktivitas petani dengan cara menerapkan pompanisasi menggunakan aliran listrik di sawah tadah hujan.

“Selama ini dengan pengairan lewat mesin konvensional, produksi padi hanya satu kali dalam setahun. Namun dengan pompa listrik diharapkan sawah lebih produktif bisa tiga kali panen,” kata dia.

Deru mengatakan mesin pengairan konvensional yang diandalkan petani sawah tadah hujan selama ini menelan biaya yang cukup tinggi. Program tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan para petani setempat.

Untuk itu, Dinas Pertanian Provinsi Sumsel diinteruksikan membantu penyediaan sumur untuk pompa listrik pengairan sawah itu.

“Berapapun sumur yang dibutuhkan harus disediakan. Saya sudah instruksikan Dinas Pertanian bantu buatkan sumur untuk pompa listrik ini,” kata dia.

Kabupaten OKU Timur merupakan pilot projek listrik pompanisasi persawahan tersebut di Sumsel yang dapat menjangkau 4 Ha sawah.

Bupati OKU Timur M Kholid Mawardi mengatakan, program listrik masuk sawah tersebut merupakan kerjasama antara Pemkab OKU Timur dan PLN Unit Induk Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB).

“Tentu kami berupaya agar petani terus untung. Saat ini sudah dibuat lima sumur untuk pompa listrik pengairan sawah tersebut,” kata dia.

Ia menjelaskan, selama ini para petani hanya menggunakan genset untuk membantu pengairan sawah dan menghabiskan dana jutaan rupiah dalam semusim.

“Namun dengan pompa listrik, bisa lebih menghemat biaya dan produksi pertanian bisa berkali-kali,” ujarnya.