Target FLPP 2021 naik, PUPR minta bank pelaksana kerja ekstra keras

id target flpp 2021,kementerian pupr,bank pelaksana,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang h

Target FLPP 2021 naik, PUPR minta bank  pelaksana kerja ekstra keras

Ilustrasi - Deretan perumahan subsidi. ANTARA/HO-Dokumentasi Kementerian PUPR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) meminta bank-bank pelaksana penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk bekerja ekstra keras dalam menyalurkan fasilitas itu pada tahun depan sehubungan meningkatnya target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 157.500 unit.

"Itu mengharuskan semua bank pelaksana bekerja ekstra lebih keras dibandingkan dengan tahun 2020," ujar Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selain itu, Arief Sabaruddin juga menegaskan kepada bank pelaksana yang akan bekerja sama pada 2021 harus lebih memperhatikan kualitas rumah dan ketepatan sasaran dari penyaluran dana FLPP.

Terkait aplikasi Sistem Informasi KPR Sejahtera (SiKasep), bank-bank pelaksana FLPP diminta untuk semakin gencar dalam mensosialisasikan SiKasep dalam pemasaran produk mereka.

"Bank pelaksana dalam melakukan promosi harus menyertakan untuk mempublikasikan SiKasep," kata Arief.

Tujuan sosialisasi SiKasep, kata Arief, agar semua masyarakat mengetahui SiKasep dan SiKasep dapat mencerminkan data ril di lapangan seberapa besar kebutuhan masyarakat akan rumah.

"Dengan demikian data backlog perumahan adalah riil dan terlihat jelas,” katanya.

Sebelumnya penyaluran dana FLPP telah mencapai 99,12 persen jika dibandingkan dengan unit target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 102.500 unit.

Tercatat per 12 November 2020, dana FLPP telah tersalurkan untuk 101.600 unit senilai Rp10,408 triliun, sehingga total penyaluran dana FLPP pada 2010-2020 sebanyak 757.202 unit atau senilai Rp54,77 triliun.