Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan berupaya meningkatkan kemampuan personel dalam pengendalian massa unjuk rasa untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang dan pascapelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak pada 9 Desember 2020.
Untuk meningkatkan kemampuan pengendalian massa (Dalmas) pada November 2020 ini telah dilakukan dua kali pelatihan peningkatan kemampuan Dalmas Polda dan jajaran di 17 kabupaten/kota, kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi di Palembang, Senin.
Menurut dia, pelatihan Dalmas itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan anggota dalam menangggulangi aksi unjuk rasa terutama di tujuh kabupaten yang akan menggelar pilkada yakni Kabupaten Ogan Ilir, Pali, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.
Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk melatih fisik anggota serta kesiapan anggota pada saat menghadapi unjuk rasa yang sebenarnya di lapangan. Kemudian untuk mengingatkan kembali gerakan maupun formasi Dalmas dalam persiapan pengamanan massa dan mengantisipasi gangguan kamtibmas lainnya yang terjadi di wilayah hukum daerah yang melaksanakan pilkada.
Pelatihan pengendalian massa tersebut dimulai dari latihan Dalmas awal yaitu tanpa menggunakan peralatan, sampai penggunaan peralatan seperti helm, tongkat serta tameng dan alat lainnya.
Dalam pengendalian massa ini ada beberapa tahapan yang harus, dilaksanakan oleh anggota saat di lapangan seperti tindakan preventif dengan menurunkan tim negosiator hingga menggunakan peralatan pemecah massa seperti gas air mata yang harus sesuai dengan prosedur standar operasional di lapangan.
Melalui pelatihan diharapkan dapat membentuk rasa kebersamaan dan soliditas anggota dalam melaksanakan tugas. Rasa kebersamaan yakni sama-sama menderita dan senasib sepenanggungan akan mendorong rasa kekompakan.
Kemudian pasukan yang hebat juga ditentukan oleh komandannya, sehingga diperlukan latihan bersama dalam pengendalian massa agar solid jika dihadapkan dengan situasi sebenarnya, kata Kombes Supriadi.
